Bursa Saham
14 Maret, 2025 00:02 WIB
Penulis:Alvin Pasza Bagaskara
Editor:Amirudin Zuhri
JAKARTA - Merger antara PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), dan PT Smart Telcom akan menciptakan efisiensi besar yang meningkatkan daya saing. Nilai sinergi pra-pajak diperkirakan mencapai US$300-400 juta per tahun setelah integrasi selesai.
Nilai sinergi tersebut akan terealisasi melalui penghematan belanja modal, belanja operasional, dan efisiensi infrastruktur. XLSmart sebagai entitas baru akan memiliki fleksibilitas finansial lebih besar untuk memperluas cakupan jaringan serta meningkatkan kualitas layanan telekomunikasi di Indonesia secara signifikan.
Analis Sucor Sekuritas, Paulus Jimmy, menyebut merger ini menciptakan operator dengan 94 juta pelanggan. Pendapatan dan EBITDA pascamerger diproyeksikan mencapai US$2,8 miliar dan US$1,4 miliar per tahun, menguatkan posisi EXCL sebagai pemain utama industri telekomunikasi Indonesia.
“Efisiensi utama merger ini adalah pengurangan biaya sewa menara. XLSmart diperkirakan menghemat 20-30% dari total menara tumpang tindih. Penghematan ini dapat dialihkan untuk ekspansi jaringan ke wilayah belum terjangkau, memperkuat kehadiran EXCL dan FREN secara nasional,” jelasnya dalam riset dikutip pada Kamis, 13 Maret 2025.
Sinergi dalam penggunaan spektrum frekuensi juga menjadi keuntungan kompetitif. Dengan sumber daya jaringan yang digabungkan, XLSmart dapat menawarkan layanan lebih cepat dan stabil bagi pelanggan, sekaligus menekan biaya operasional per pelanggan agar lebih efisien dalam jangka panjang.
Sementara itu, analis BRI Danareksa Sekuritas, Niko Margaronis, menilai potensi sinergi ini akan mendorong revisi naik valuasi saham EXCL pascamerger. Dengan harga saat ini Rp2.260, EXCL masih diperdagangkan dengan diskon dibandingkan valuasi setelah integrasi selesai dan efisiensi terealisasi.
Selain efisiensi biaya, kebijakan perusahaan menarik bagi investor. Salah satunya rencana dividen Rp85,7 per saham yang akan diputuskan dalam RUPSLB pada 25 Maret 2025. Nilai ini setara 62% laba 2024, mencerminkan yield dividen sebesar 3,8%.
Dengan demikian, merger ini menciptakan perusahaan telekomunikasi lebih kompetitif di pasar Indonesia. Dengan kapasitas finansial dan operasional lebih besar, XLSmart dapat bersaing lebih agresif dengan dua pemain utama lainnya, yakni Telkomsel dan Indosat Ooredoo Hutchison, memperkuat posisinya secara signifikan.
Penghematan biaya dan peningkatan kapasitas jaringan memungkinkan investasi dalam pengembangan teknologi 5G serta ekspansi layanan digital. Langkah ini penting mendukung transformasi digital di Indonesia yang terus berkembang dan meningkatkan kualitas layanan telekomunikasi bagi pelanggan.
Bagikan