Selain THR, Potongan Biaya Aplikasi yang Mencekik Perlu Dikawal

11 Maret, 2025 11:30 WIB

Penulis:Chrisna Chanis Cara

Editor:Chrisna Chanis Cara

Driver ojek online mengambil paket bahan makanan yang digantung di batang pohon di Jalan Cawang Baru Utara, Jakarta Timur, Kamis (16/4/2020). Aksi bertajuk “Wayang Bersedekah” ini merupakan inisiatif Iskandar dalam menanggapi kondisi pandemi corona. Bahan makanan yang dibagikan kepada warga di dapat dari hasil penjualan wayang berbahan sampah daur ulang. Dalam sehari rata-rata sebanyak 20 […]

undefined

JAKARTA—Problem potongan biaya aplikasi yang mencekik masih menjadi perhatian para pengemudi ojek online (ojol) di tengah kabar tunjangan hari raya (THR) untuk mereka. Asosiasi pengemudi ojol Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia bakal kembali menggelar demo besar apabila aplikator tak kunjung mengurangi biaya aplikasi. 

Ketua Garda Indonesia, Igun Wicaksono, mengapresiasi langkah Presiden Prabowo Subianto yang mendorong aplikator memberikan bonus Lebaran berupa uang tunai. Meski demikian, hal itu tak menyurutkan langkah mereka untuk kembali menggelar aksi pada Mei. 

“Ini sebagai bentuk perlawanan terhadap aplikator yang telah memotong pemasukan kami untuk biaya aplikasi mencapai hampir 50% sejak 2022,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Selasa 11 Maret 2025.  

Informasi yang dihimpun TrenAsia.com, penghasilan ojol saat ini dipotong hingga 30% lebih oleh aplikator. Padahal, Keputusan Menteri Perhubungan No.KP 1001 Tahun 2022 menyebutkan bahwa perusahaan aplikasi hanya boleh memotong pemasukan ojol maksimal 20%. 

Aceng dan Slot Disorot

Rinciannya yakni biaya tidak langsung berupa biaya sewa penggunaan aplikasi paling tinggi 15% dan/atau perusahaan aplikasi dapat menerapkan biaya penunjang berupa biaya dukungan kesejahteraan mitra pengemudi paling tinggi 5%. 

Dalam aksi yang digelar di depan Istana Merdeka, Jakarta, akhir Februari lalu, ojol mendesak ada pengurangan potongan aplikasi secara bertahap hingga menyentuh angka 10%. Selain itu, Garda Indonesia menyoroti program Argo Goceng (Aceng) dan Slot yang cenderung semakin memberatkan ojol. 

Aceng adalah layanan untuk GoFood dan GoSend Gojek yang sudah tersedia sejak Agustus 2023. Program ini membuat argo pengiriman barang dan makanan jarak dekat dan jauh hanya Rp5.000. Sementara itu, Grab punya program Slot yang potongannya lebih besar dari program reguler. Jarak tempuh pengemudi ojol pun berpotensi lebih jauh.  

DPR RI sendiri telah memberi perhatian terhadap isu potongan aplikasi untuk driver ojol. Anggota Komisi V DPR, Syafiuddin Asmoro, menilai potongan aplikasi 30% tidak sesuai regulasi dan memberatkan pengemudi ojol. 

Baca Juga: Akhirnya! Prabowo Minta Aplikator Beri Bonus Hari Raya ke Driver Ojol

Syafiuddin menegaskan potongan aplikasi untuk mitra pengemudi sudah sangat jelas diatur dalam Keputusan Menteri Perubahan Nomor KP 1001 Tahun 2022. “Potongan aplikasi sebesar 20%, itu angka paling tinggi. Tidak boleh melebihi,” ujarnya dikutip dari situs DPR RI, Selasa. 

Syafiuddin menolak keras jika aplikator menerapkan potongan aplikasi sebesar 30% bagi mitra pengemudi. “Kami meminta perusahaan aplikasi mentaati aturan yang ada. Jangan membuat kebijakan yang menyalahi aturan. Hal itu akan melanggar aturan dan merusak tatatan," tegas politikus PKB tersebut.

Dia mengatakan Kementerian Perhubungan dapat memberikan rekomendasi sanksi pada aplikator yang melanggar penerapan biaya jasa, biaya tidak langsung, dan biaya penunjang kepada mitra. “Jika mereka ngotot menerapkan potongan 30%, kami akan panggil perusahaan aplikasi. Mereka tidak boleh main-main soal ini,” ujarnya.