logo
Ikuti Kami di:

Stock Split di Depan Mata? Saham DCII Makin Melejit di Tengah Lonjakan Kinerja 2024

Stock Split di Depan Mata? Saham DCII Makin Melejit di Tengah Lonjakan Kinerja 2024
PT DCI Indonesia Tbk (DCII)
Alvin Pasza Bagaskara12 Maret, 2025 13:03 WIB

JAKARTA – PT DCI Indonesia Tbk (DCII) kembali menunjukkan dominasinya di industri pusat data dengan membukukan kinerja keuangan impresif sepanjang 2024. Lonjakan laba bersih dan pertumbuhan pendapatan yang kuat mencerminkan tingginya permintaan layanan pusat data di tengah pesatnya digitalisasi.

Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia pada 12 Maret 2025, DCII membukukan pendapatan Rp1,81 triliun pada 2024, meningkat 38,8% dari Rp1,31 triliun pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh ekspansi agresif pusat data serta melonjaknya kebutuhan infrastruktur digital di berbagai sektor.

Nah, layanan colocation tetap menjadi pendorong utama pendapatan dengan kontribusi Rp1,69 triliun atau 93% dari total pendapatan. Pertumbuhan ini ditopang oleh meningkatnya permintaan dari perbankan, e-commerce, dan teknologi finansial, seiring dengan kebutuhan akan infrastruktur digital yang semakin besar.

Sementara itu, pendapatan dari layanan tambahan seperti cross-connect, smarthands, baremetals, dan subducts juga mengalami pertumbuhan signifikan. Pada 2024, segmen ini membukukan pendapatan Rp112,6 miliar, naik 33,4% dari Rp84,4 miliar pada tahun sebelumnya.

Selain itu, pendapatan dari pelanggan pihak ketiga melonjak 39,4% menjadi Rp1,77 triliun, mencerminkan basis klien eksternal yang semakin luas. Meskipun beban pokok pendapatan meningkat 41,4% menjadi Rp755,4 miliar, laba kotor tetap solid di Rp1,05 triliun.

Keberhasilan ini didorong oleh strategi efisiensi yang diterapkan perusahaan, termasuk pengelolaan biaya yang lebih ketat untuk menjaga profitabilitas tetap tinggi. Beban keuangan juga turun 19,6% menjadi Rp79,8 miliar dari Rp99,2 miliar pada 2023.

Penurunan beban keuangan ini merupakan hasil dari optimalisasi pengelolaan utang dan pembiayaan, yang turut mendorong lonjakan laba bersih sebesar 54,8% menjadi Rp796,8 miliar dibandingkan tahun sebelumnya, yang hanya mencapai angka Rp514,23 miliar.

Neraca Keuangan Semakin Kokoh

Dari sisi neraca keuangan, total aset DCII per 31 Desember 2024 mencapai Rp4,71 triliun, naik dari Rp3,56 triliun pada 2023. Kenaikan ini didukung oleh investasi strategis dalam aset tetap dan pengembangan infrastruktur pusat data.

Sementara itu, total liabilitas meningkat menjadi Rp1,81 triliun dari Rp1,47 triliun pada 2023 akibat ekspansi dan tambahan pembiayaan. Namun, ekuitas perusahaan juga naik signifikan menjadi Rp2,89 triliun dari Rp2,09 triliun, mencerminkan fundamental bisnis yang tetap kuat.

Dari lantai bursa, saham berkode DCII pada perdagangan hari ini pukul 10.24 WIB bertengger di level Rp205.600 per saham. Sepanjang tahun ini, saham milik Toto Sugiri dan Anthony Salim ini telah melejit 383%. 

Lonjakan harga saham ini dipicu oleh terbatasnya jumlah saham beredar, di mana hanya 3,81% saham yang dimiliki oleh masyarakat. Oleh karena itu, perusahaan telah mengonfirmasi rencana stock split untuk meningkatkan likuiditas perseroan.

Dari sisi operasional, DCII tengah menyelesaikan pembangunan data center di Surabaya dengan investasi sekitar US$72 juta (Rp1,16 triliun). Berkapasitas 9 MW, fasilitas ini ditargetkan rampung awal tahun depan dan berpotensi dikembangkan lebih lanjut. 

Selain itu, DCII juga membangun data center 36 MW di Cibitung untuk memenuhi permintaan data center di Indonesia yang diperkirakan mencapai 2.700 MW. Dengan lonjakan permintaan layanan pusat data, DCII semakin mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin industri, yang menjadi katalis utama pertumbuhan perusahaan dalam beberapa tahun ke depan.