Perbankan
28 Februari, 2025 20:30 WIB
Penulis:Idham Nur Indrajaya
Editor:Amirudin Zuhri
JAKARTA – PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) berhasil mencatatkan pertumbuhan positif sepanjang tahun 2024, baik dari sisi aset, pembiayaan, maupun Dana Pihak Ketiga (DPK). Keberhasilan ini turut berdampak pada peningkatan laba sebesar 19,5% secara tahunan (year on year/yoy).
Dalam acara Media Update: Pemaparan Kinerja BCA Syariah 2024 – Evolve with Agility yang diadakan di Kantor Pusat BCA Syariah, Jakarta, 28 Februari 2025, Presiden Direktur BCA Syariah, Yuli Melati Suryaningrum, menyampaikan bahwa pertumbuhan positif ini merupakan hasil dari akselerasi teknologi serta adaptasi layanan yang didukung oleh pengelolaan sumber daya manusia dan manajemen risiko yang baik.
Efisiensi operasional bank tetap terjaga dengan rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar 79%. Sementara itu, fungsi intermediasi perbankan tercermin dari Financing to Deposit Ratio (FDR) yang mencapai 81,3%.
Per Desember 2024, total aset BCA Syariah mengalami pertumbuhan sebesar 15% yoy, mencapai Rp16,6 triliun. Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan DPK di berbagai produk, seperti tabungan, giro, dan deposito. Minat masyarakat untuk menabung di BCA Syariah juga semakin meningkat, terlihat dari pertumbuhan DPK sebesar 20,3% yoy menjadi Rp13,2 triliun.
Secara rinci, dana tabungan naik 17,9% yoy, sementara giro meningkat 21% yoy, sehingga komposisi dana murah (Current Account Saving Account/CASA) tumbuh 19,4% yoy. BCA Syariah berhasil menjaga komposisi CASA sebesar 37,8% terhadap total DPK pada tahun 2024.
Untuk memperkuat pertumbuhan DPK, BCA Syariah meluncurkan aplikasi mobile banking BSya pada Agustus 2024. Aplikasi ini memungkinkan pembukaan rekening secara online, memberikan kemudahan bagi nasabah untuk mendaftar kapan saja dan di mana saja tanpa harus datang ke kantor cabang.
Menurut Yuli Melati Suryaningrum, pengembangan BSya berfokus pada kebutuhan nasabah berdasarkan masukan yang diterima melalui berbagai kanal reviu. “Kami ingin BSya benar-benar memberikan kenyamanan dan kemudahan dalam bertransaksi,” ujarnya.
Beberapa fitur unggulan BSya meliputi:
• Bebas biaya transfer ke Bank BCA
• Bebas biaya tarik tunai tanpa kartu di ATM BCA
• Bebas biaya top-up Flazz
• Fitur Islami seperti setoran biaya haji, petunjuk arah kiblat, dan transfer zakat
Di tahun 2025, BCA Syariah akan terus mengembangkan fitur BSya guna meningkatkan jumlah nasabah dan transaksi digital.
BCA Syariah menunjukkan kinerja intermediasi yang baik dengan total penyaluran pembiayaan mencapai Rp10,7 triliun pada akhir 2024, tumbuh 18,9% yoy.
Secara segmen, pembiayaan komersial tetap menjadi pendorong utama dengan total Rp7,4 triliun, meningkat 17% yoy. BCA Syariah tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran pembiayaan, yang tercermin dari rasio Non-Performing Financing (NPF) gross yang terjaga di level 1,54%.
Dari sisi pertumbuhan, pembiayaan konsumer mengalami peningkatan tertinggi hingga 74,7% yoy. Produk pembiayaan emas iB mencatatkan pertumbuhan luar biasa sebesar 198,6% yoy menjadi Rp153 miliar, sementara pembiayaan KPR iB naik 73,4% yoy menjadi Rp1,2 triliun.
Untuk mempermudah akses masyarakat terhadap pembiayaan emas iB, BCA Syariah telah menyediakan fitur pengajuan langsung melalui aplikasi BSya.
Sebagai bagian dari upaya mendukung keberlanjutan, BCA Syariah menyalurkan pembiayaan pada sektor Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KUB), yang tumbuh 4,3% yoy menjadi Rp2,8 triliun. Pada 2024, pembiayaan hijau menyumbang 26,4% dari total pembiayaan, dengan fokus pada enam sektor usaha berwawasan lingkungan.
Dukungan terbesar diberikan kepada bisnis eco-efficient, yang menggunakan produk dan sumber daya ramah lingkungan, dengan total pembiayaan sebesar Rp595 miliar.
“Tahun 2025 kami akan memperkuat penyaluran pada sektor efisiensi energi, eco-efficient dan transportasi ramah lingkungan. Kami akan melakukan pengembangan dan terus
meningkatkan pemahaman mengenai pembiayaan hijau sehingga mampu meningkatkan portfolio
berkelanjutan baik yang eksisting maupun yang belum terjangkau saat ini," ujar Yuli.
Menatap tahun 2025, BCA Syariah berkomitmen untuk memperkuat pembiayaan pada sektor efisiensi energi, eco-efficient, dan transportasi ramah lingkungan. Selain itu, bank juga akan terus meningkatkan pemahaman masyarakat terkait pembiayaan hijau guna memperluas portofolio keberlanjutan.
Dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi, proyeksi regulator, serta strategi bisnis yang telah disusun, BCA Syariah optimis dapat mencatatkan pertumbuhan double digit pada aset, DPK, dan pembiayaan di akhir 2025.
Bagikan
Perbankan
sehari yang lalu