logo
Ikuti Kami di:

Jadi Tersangka Korupsi BJB, Inilah Profil Yuddy Renaldi

Jadi Tersangka Korupsi BJB, Inilah Profil Yuddy Renaldi
Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi saat Analyst Meeting FY 2024 di kantor bank bjb Gedung T Tower, Jakarta. Selasa 29 Oktober 2024. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Muhammad Imam Hatami13 Maret, 2025 22:03 WIB

JAKARTA - Yuddy Renaldi merupakan profesional di bidang perbankan yang lahir di Bogor pada tahun 1964.  Ia menempuh pendidikan Sarjana Ekonomi di Universitas Trisakti dan lulus pada tahun 1990, kemudian melanjutkan pendidikan Magister Manajemen di STIE IPWI Jakarta dan meraih gelar pada tahun 2000.

Karier Yuddy Renaldi di dunia perbankan cukup panjang dan penuh pengalaman. Ia pernah berkarier di beberapa bank besar, termasuk Bapindo, Bank Mandiri, dan Bank BNI. 

Pada tahun 2019, Yuddy dipercaya untuk menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (Bank BJB). Selama kepemimpinannya, ia berupaya membawa Bank BJB naik ke kategori bank BUKU IV serta memperkuat pembiayaan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jawa Barat.

Sebelum bergabung dengan Bank BJB, Yuddy Renaldi memiliki pengalaman panjang di industri perbankan dengan menduduki sejumlah posisi strategis. 

Ia pernah menjabat sebagai SEVP Remedial & Recovery di Bank BNI pada periode 2017-2019, di mana ia bertanggung jawab dalam pengelolaan dan pemulihan kredit bermasalah. 

Sebelumnya, pada tahun 2016-2017, Yuddy juga dipercaya sebagai Group Head Subsidiaries Management di Bank Mandiri, posisi yang memungkinkannya untuk mengawasi dan mengelola anak perusahaan Bank Mandiri guna memastikan pertumbuhan dan kinerja yang optimal.

Pengalaman tersebut membuatnya memiliki keahlian dalam mengelola risiko dan pemulihan aset, serta strategi pengelolaan anak perusahaan di sektor keuangan.

Pengunduran Diri dari BJB

Yuddy Renaldi secara mengejutkan mengajukan pengunduran dirinya sebagai Direktur Utama Bank BJB. Surat pengunduran dirinya telah diterima oleh pihak perseroan dan dikonfirmasi oleh Corporate Secretary Bank BJB, Ayi Subarna. Hanya berselang dua hari, tepatnya pada 6 Maret 2025, Yuddy resmi dibebastugaskan dari jabatannya.

Pengunduran diri mendadak Yuddy Renaldi menimbulkan spekulasi, terutama terkait kasus dugaan korupsi yang tengah diselidiki oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Bank BJB diduga terlibat dalam skandal markup dana penempatan iklan senilai Rp200 miliar selama periode 2021 hingga 2023. Keputusan RUPST Bank BJB Pengunduran diri Yuddy Renaldi akan menjadi salah satu agenda utama dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). 

Dalam rapat tersebut, pemegang saham akan membahas dan memutuskan apakah pengunduran dirinya disetujui serta menentukan langkah selanjutnya dalam memilih pengganti untuk menjaga stabilitas perusahaan.

Namun, hanya beberapa hari setelah pengunduran dirinya, pada Kamis, 13 Maret 2025, Yuddy Renaldi resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi di Bank BJB. 

Penetapan ini semakin memperkuat dugaan keterlibatannya dalam kasus dugaan markup dana penempatan iklan Bank BJB pada periode 2021-2023, yang ditaksir merugikan negara hingga Rp200 miliar. 

Sebagai salah satu bank daerah terbesar di Indonesia, keputusan terkait kepemimpinan Bank BJB menjadi perhatian utama bagi para pemegang saham, regulator, dan masyarakat luas.