Nasional
14 Maret, 2025 18:10 WIB
Penulis:Distika Safara Setianda
Editor:Ananda Astridianka
JAKARTA – Riefian Fajarsyah atau akrab disapa Ifan Seventeen ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN), sebuah perusahaan BUMN yang berfokus pada industri film. Baru-baru ini namanya menjadi topik hangat di media sosial karena latar belakangnya di bidang perfilman dipertanyakan.
Penunjukan Ifan mendapat beragam tanggapan, termasuk kritik dari masyarakat dan pelaku industri film yang menilai Ifan tak memiliki kompetensi yang cukup untuk menduduki jabatan tersebut.
Menanggapi hal itu, Ifan menegaskan dirinya telah berkecimpung di dunia perfilman selama beberapa tahun. Ifan mengatakan pernah memproduksi sebuah film untuk platform streaming. Ia mengatakan film tersebut masih ada dan kini menjadi milik pemerintah Indonesia.
“Jadi, kebetulan banyak publik yang belum tahu, sebenarnya dari tahun 2019 aku itu sudah punya PH, production house. Di tahun 2021 aku tuh pernah memproduksi film, (sebagai) executive producer, salah satu film yang paling laku di OTT yang dimiliki pemerintah Indonesia, sampai saat ini ya. Itu di 2020,” kata Ifan di Gedung PFN, Jalan Otista Raya, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat, 14 Maret 2025.
“Kita juga produksi, saya juga sebagai executive producer memproduseri sebuah film salah satu film namanya film ‘Kemarin.’ Jadi, terus sampai saat ini juga aku masih sama teman-teman itu masih aktif di production house,” tambahnya.
Ifan mengatakan publik di media sosial lebih mengenalnya sebagai penyanyi. “Jadi, ya mungkin netizen tahunya aku nyanyi aja. Sebenernya di situ masalahnya, ketidaktahuan aja,” ungkap dia.
Sutradara ternama Joko Anwar turut mengkritik keputusan tersebut. Menurutnya, pengalaman sebagai produser saja tidak cukup untuk mengemban posisi Direktur Utama PFN.
“Kalau Ifan Seventeen, betul dia adalah musisi, tetapi kalau di film persinggungannya masih sangat kecil. Dia pernah jadi produser di film dokumenter, subjeknya juga dia. Dia mungkin juga terlibat di 1-2 film sebagai produser, tapi saya rasa juga masih belum cukup untuk memahami film,” kata Joko Anwar di Epicentrum, Jakarta Selatan, Kamis, 13 Maret 2025.
Menurutnya, kelayakan Ifan Seventeen sebagai Dirut PFN perlu dipertimbangkan dengan melihat relevansi PFN dalam industri film Indonesia.
Sebagai BUMN di bidang perfilman, PFN harus memetakan posisi mereka, apakah berfungsi sebagai instrumen negara untuk memajukan perfilman Indonesia, serta jalur mana.
“Kalau dulu, kita tahu PFN pada zaman Orba (Orde baru) memproduksi beberapa film dan serial yang ada hubungan dengan nasionalisme, propaganda. Kemudian lima tahun lalu PFN masih memproduksi film seperti drama romantis, film horror,” ujar Joko Anwar.
“Kemudian di masa pandemi diubah oleh menteri BUMN, (PFN) tidak lagi memproduksi film, tapi sebagai lembaga pendanaan. Sekarang harus dibikin adjustment, posisi PFN di perfilman mau dibikin seperti apa. Fungsinya apa?”
Ia menambahkan, selama ini Ifan tidak pernah membahas oal perfilman. Selain itu, rekam jejaknya juga dianggap tidak selaras dengan kebutuhan industri film Indonesia.
Sebelumnya, Fedi Nuril melalui akun Twitternya mempertanyakan kemampuan Ifan dalam posisi Direktur Utama PFN.
Gelombang kritik juga terlihat dalam unggahan akun Instagram @bigalphaid pada Selasa, 11 Maret 2025. Chicco Jerkho dan Luna Maya menanggapi kabar penunjukan Ifan sebagai Dirut PFN dengan emoticon kaget.
Adhisty Zara menanggapi dengan komentar singkat, “Hah...” Sementara Ayushita berkomentar, “Oh well,” dan Tissa Biani hanya enulis komentar tanda tanya.
Beberapa tanggapan juga disampaikan dengan nada satir. Kevin Julio, misalnya, mengubah lirik lagu Selalu Mengalah dari Seventeen menjadi sindiran, “Jelaskan padaku isi hatimuuu, seBEERRRRRRRAPppaa BESSAArrrr kau yakin jdi Direkturrrrrrr.”
Ibnu Jamil ikut berkomentar dengan menulis, “Andre Onana pernah main film loh, Pak. Pak. ‘Blunder di Dadaku’.” Sementara, Chiki Fawzi merespons singkat dengan menulis, “Lucu.”
Bagikan
Nasional
dalam 2 jam