Fintech
10 April, 2025 09:02 WIB
Penulis:Idham Nur Indrajaya
Editor:Amirudin Zuhri
JAKARTA - Pasar aset kripto telah mengalami perkembangan yang pesat dalam satu dekade terakhir, menarik perhatian investor ritel maupun institusional di seluruh dunia. Selain perdagangan aset kripto spot seperti Bitcoin dan Ethereum, inovasi di sektor keuangan terdesentralisasi (DeFi) serta pertumbuhan bursa kripto telah melahirkan berbagai instrumen keuangan baru, salah satunya adalah produk derivatif kripto.
Produk ini diusung sebagai solusi bagi investor yang menginginkan fleksibilitas lebih tinggi dalam strategi investasinya, termasuk kemampuan meraih keuntungan baik saat pasar sedang naik (bullish) maupun saat mengalami penurunan (bearish).
Produk derivatif adalah kontrak keuangan yang nilainya bergantung pada (atau “diturunkan dari”) nilai aset dasar. Dalam konteks kripto, aset dasarnya bisa berupa Bitcoin, Ethereum, atau token-token lainnya. Jenis-jenis produk derivatif kripto yang paling umum meliputi:
Produk-produk ini memungkinkan investor untuk tidak hanya mendapatkan keuntungan saat harga naik, tetapi juga saat harga turun—menjadikannya alat penting untuk diversifikasi dan manajemen risiko dalam portofolio investasi kripto.
1. Kemampuan Mengambil Posisi Long dan Short
Salah satu keunggulan utama derivatif adalah kemampuannya untuk mengambil posisi long (beli) maupun short (jual) terhadap aset tertentu:
Dalam pasar spot, investor hanya bisa membeli aset dan menjualnya setelah nilainya naik untuk meraih keuntungan. Namun dengan derivatif, investor tetap bisa meraih keuntungan meskipun harga aset turun—selama mereka mengambil posisi short dengan benar.
2. Manfaat Leverage
Banyak produk derivatif kripto menawarkan leverage, yaitu kemampuan untuk mengontrol posisi yang lebih besar dari modal aktual yang dimiliki.
Misalnya, dengan leverage 10x, seorang investor bisa membuka posisi senilai $10.000 hanya dengan modal $1.000. Leverage ini bisa memperbesar potensi keuntungan, namun juga memperbesar risiko kerugian.
3. Hedging atau Lindung Nilai
Investor juga dapat menggunakan derivatif sebagai alat hedging terhadap posisi spot mereka. Contohnya, jika investor memegang Bitcoin secara fisik tetapi khawatir akan koreksi jangka pendek, mereka dapat membuka posisi short menggunakan kontrak futures atau options untuk mengimbangi potensi kerugian dari penurunan harga.
4. Strategi Trading Lanjutan
Derivatif memungkinkan penerapan berbagai strategi trading lanjutan, seperti:
Baca Juga: Krisis atau Peluang? Dampak Tarif AS Terhadap Pasar Kripto dan Strategi Investasi Terbaik
Meski menawarkan fleksibilitas, produk derivatif kripto juga mengandung risiko tinggi:
Perkembangan Regulasi dan Dampaknya
Di tengah pertumbuhan pesat derivatif kripto, regulator di berbagai negara mulai memperketat pengawasan terhadap produk ini.
Di Indonesia sendiri, PT Central Finansial X (CFX) sebagai bursa kripto resmi, telah mengizinkan operasi produk derivatif di para pedagang fisik aset kripto (PFAK) yang terlisensi dan turut diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Regulasi ini dapat membawa dampak positif sebagai berikut:
Studi Kasus: Strategi Derivatif di Berbagai Skenario Pasar
1. Pasar Bullish (Harga Naik)
Investor dapat:
2. Pasar Bearish (Harga Turun)
Investor dapat:
3. Pasar Sideways atau Tidak Menentu
Investor dapat:
Lonjakan Transaksi Derivatif Kripto di Indonesia
Direktur Utama CFX, Subani, mengungkapkan bahwa produk derivatif kripto milik CFX telah memperoleh dukungan penuh dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Sejak resmi diluncurkan pada September 2024, produk ini memperlihatkan tren pertumbuhan yang sangat positif.
“Capaian tersebut merupakan awal yang baik mengingat produk derivatif kripto di CFX baru diluncurkan tujuh bulan lalu. Bahkan, nilai transaksi derivatif kripto di Maret 2025 berhasil menyentuh Rp5,38 triliun, atau naik sekitar 135% dibandingkan transaksi di Februari 2025. Dengan tren positif tersebut, kami optimistis angkanya akan terus tumbuh sepanjang 2025,” ujar Subani di acara Halal Bihalal besama media di Jakarta, Rabu, 9 April 2025.
Secara kumulatif, nilai transaksi derivatif kripto di CFX telah mencapai Rp11,24 triliun per akhir Maret 2025.
Saat ini, CFX telah menyediakan 50 kontrak derivatif kripto yang aktif diperdagangkan. Dari seluruh kontrak tersebut, yang mencatatkan nilai transaksi terbesar sepanjang Maret 2025 adalah:
Subani menilai bahwa tingginya minat terhadap produk ini didorong oleh karakteristik derivatif kripto yang dapat digunakan untuk melindungi portofolio dari volatilitas harga kripto, sekaligus memberi peluang meraih keuntungan di tengah pasar yang sedang turun.
“Produk ini memungkinkan nasabah untuk melakukan lindung nilai dan tetap mendapatkan potensi imbal hasil meski kondisi pasar sedang tidak menguntungkan,” jelasnya.
Bagikan
Fintech
3 hari yang lalu
Fintech
4 hari yang lalu