Perbankan
08 April, 2025 22:01 WIB
Penulis:Idham Nur Indrajaya
Editor:Amirudin Zuhri
JAKARTA — PT Bank Sahabat Sampoerna (“Bank Sampoerna”) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai pilar utama perekonomian nasional. Hingga akhir tahun 2024, sebanyak 61,2% dari total portofolio kredit Bank Sampoerna atau senilai Rp7,4 triliun disalurkan kepada pelaku UMKM, baik secara langsung maupun melalui mitra kerja sama. Sementara itu, Rp4,7 triliun atau sekitar 38,8% dialokasikan untuk pembiayaan kepada segmen non-UMKM.
Total penyaluran kredit Bank Sampoerna sepanjang 2024 mencapai Rp12,1 triliun, tumbuh 6,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri perbankan nasional untuk sektor UMKM yang hanya mencatatkan pertumbuhan 3,4% pada periode yang sama.
Henky Suryaputra, Direktur Finance & Business Planning Bank Sampoerna, mengungkapkan, angka pertumbuhan kredit industri perbankan tahun 2024 menunjukkan bahwa pertumbuhan kredit UMKM relatif sangat terbatas dibandingkan pertumbuhan kredit non-UMKM yang tumbuh hampir 4 kali lebih tinggi.
“Lebih dari 90% pertumbuhan kredit perbankan tahun 2024 berasal dari penyaluran kredit ke non-UMKM. Pun demikian, Bank Sampoerna tetap berkomitmen terhadap UMKM,” kata Henky melalui pernyataan tertulis kepada awak media, Selasa, 8 April 2025.
Henky juga menambahkan apresiasinya kepada para mitra strategis seperti fintech, multifinance, dan koperasi.
"Kami berterima kasih kepada para mitra, termasuk perusahaan fintech, multifinance, dan koperasi atas komitmen serta sinergi dan kolaborasi dalam memberdayakan UMKM sebagai pilar perekonomian Indonesia melalui pemanfaatan ekosistem digital,” ujarnya.
Sejalan dengan pertumbuhan kredit, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga meningkat. Hingga akhir Desember 2024, total DPK yang berhasil dihimpun mencapai Rp13,3 triliun, naik 4,1% dibandingkan akhir tahun sebelumnya yang berada di angka Rp12,8 triliun.
“Pertumbuhan kredit dan DPK yang berjalan seimbang mendukung pengelolaan likuiditas yang sehat. Kondisi likuiditas per akhir Desember 2024 sebagaimana ditunjukkan dengan rasio Loan-to-Deposit Ratio (LDR) berada pada tingkat 90,8%. Kondisi ini kami pandang cukup ideal dalam menyeimbangkan likuiditas dan efisiensi,” kata Henky.
Di tengah berbagai tantangan, Bank Sampoerna tetap mencatatkan laba bersih sebesar Rp15 miliar sepanjang tahun 2024. Guna menjaga kualitas kredit, Bank Sampoerna mengambil langkah konservatif dengan mencatatkan beban penurunan nilai aset keuangan (impairment) sebesar Rp281 miliar, meningkat 35% dibanding tahun sebelumnya.
Rasio kredit bermasalah pun tetap terkendali. Gross Non-Performing Loan (NPL) dijaga di angka 3,8%, sementara Net NPL berada pada 2,0%.
CEO Bank Sampoerna, Ali Yong, menekankan pentingnya akses pembiayaan bagi kelangsungan bisnis, khususnya di tengah ketidakpastian ekonomi.
“Tahun 2025 boleh jadi masih akan penuh tantangan. Di sisi lain, akses terhadap pembiayaan dan layanan keuangan merupakan faktor penting bagi kelangsungan sebuah bisnis. Menyadari akan kebutuhan tersebut, kami berkomitmen untuk melayani lebih banyak UMKM dan memastikan UMKM dapat terus bertumbuh,” ujar Ali.
Ia juga menambahkan bahwa rasio kecukupan modal Bank Sampoerna yang mencapai 28,4% mencerminkan kekuatan fundamental perusahaan untuk menghadapi berbagai tantangan dan ekspansi di masa mendatang.
Bank Sampoerna juga terus mengembangkan peran sebagai penyedia layanan perbankan melalui konsep Bank as a Service (BaaS). Layanan digital seperti virtual account, pembayaran QRIS, hingga transfer dana host-to-host mengalami pertumbuhan pesat sepanjang 2024.
Total transaksi digital melalui kanal BaaS mencapai lebih dari 24 juta transaksi dengan nilai mendekati Rp140 triliun, naik 35% dibandingkan total transaksi di tahun sebelumnya.
Selain mendukung pembiayaan, Bank Sampoerna juga aktif dalam meningkatkan literasi keuangan, khususnya untuk generasi milenial dan Gen Z. Salah satu inisiatif yang dilakukan adalah penyelenggaraan kembali Sampoerna Fest yang turut mempromosikan penggunaan Sampoerna Mobile Saving.
"Tahun ini, kami akan memperluas cakupan roadshow dari Sampoerna Fest ke berbagai kota besar di Indonesia. Kami berkomitmen untuk menciptakan nilai tambah bagi nasabah, terkhusus gen Z dan milenial agar lebih memanfaatkan solusi keuangan digital untuk mencapai tujuan finansial mereka,” tutup Ali.
Bagikan
Perbankan
13 jam yang lalu
Bursa Saham
sehari yang lalu
Perbankan
2 hari yang lalu