logo
Ikuti Kami di:

THR Sudah Habis? Ini Tips Mengatur Keuangan Pasca Lebaran

  THR Sudah Habis? Ini Tips Mengatur Keuangan Pasca Lebaran
Ilustrasi THR.
Muhammad Imam Hatami07 April, 2025 02:02 WIB

JAKARTA - Lebaran selalu membawa suka cita. Momen tersebut bukan sekadar perayaan keagamaan, tapi juga jadi ajang silaturahmi, mudik, hingga unjuk rasa kasih dengan berbagi. Tak heran, THR (Tunjangan Hari Raya) yang diterima kerap habis dalam sekejap mata.

Mulai dari tiket mudik, baju baru, uang saku untuk keponakan, hingga makan-makan bareng keluarga besar, semua menyedot anggaran. Kini, Lebaran telah berlalu, THR pun lenyap tanpa bekas. Sementara, gaji berikutnya masih jauh di ujung bulan.

Kalau kamu sedang dalam fase ini, tenang. Kamu tidak sendirian, banyak orang mengalami hal serupa. Yang penting sekarang adalah menyusun langkah cerdas untuk memulihkan kondisi keuangan pasca Lebaran.

Berikut tips dan strategi yang bisa kamu terapkan agar tetap “waras” secara finansial setelah euforia Hari Raya:

1. Refleksi dan Evaluasi: Ke Mana Saja Perginya Uang THR?

Langkah awal yang paling krusial adalah melakukan evaluasi pengeluaran. Coba duduk sejenak, ambil catatan, dan tulis, untuk apa saja THR kamu habis?

Apakah lebih banyak untuk keperluan produktif, seperti membayar utang atau membantu orang tua? Atau justru habis untuk konsumsi gaya hidup yang sebenarnya bisa dikurangi?

Dengan mengevaluasi, kamu akan tahu letak kesalahan pengeluaran dan bisa mengantisipasi di momen serupa berikutnya. Ini bukan soal menyalahkan diri, tapi bagian dari proses belajar keuangan.

2. Kembali ke Anggaran Minimalis

Saat dana darurat menipis dan sisa uang pas-pasan, kuncinya adalah bertahan dengan anggaran minimal. Fokuslah pada kebutuhan pokok seperti makanan harian, transportasi kerja, dan tagihan rutin seperti listrik atau internet. 

Jika perlu, gunakan metode anggaran harian agar lebih terkontrol. Tunda dulu belanja yang tidak mendesak seperti jajan online, langganan streaming tambahan, atau nongkrong. Hidup sederhana bukan berarti menyiksa diri, tapi menunda kesenangan demi kestabilan finansial.

3. Ubah Mindset dari Konsumtif ke Produktif

Pasca Lebaran bisa jadi momentum untuk mengubah pola pikir keuangan. Jangan lagi semata-mata bekerja hanya demi bisa belanja. Cobalah berpikir lebih produktif, bagaimana uang yang kamu miliki bisa menghasilkan kembali. 

Misalnya dengan menjual barang yang tidak terpakai di rumah, atau menawarkan jasa kecil-kecilan seperti desain grafis, jasa titip, atau menulis konten. Meskipun hasilnya tidak besar di awal, tapi ini bisa membuka peluang baru dan menambah aliran kas.

4. Waspadai Godaan Paylater dan Pinjaman Online

Saat keuangan sedang tipis, godaan untuk menggunakan paylater atau pinjol makin besar. Fitur-fitur itu memang terlihat seperti solusi cepat, tapi sering kali justru menjerumuskan. 

Bunga yang tinggi, denda keterlambatan, dan tekanan psikologis bisa jadi beban baru. Kalau memang sangat mendesak, pastikan kamu meminjam dari lembaga yang resmi dan terpercaya. Lebih penting lagi, gunakan hanya untuk kebutuhan yang benar-benar urgen, bukan untuk konsumsi atau hiburan sesaat.

5. Bangun Kembali Dana Darurat

Begitu keuangan mulai stabil, mulailah membangun kembali dana darurat. Tidak perlu langsung besar, mulai dari Rp10.000 atau Rp20.000 per hari pun tidak masalah. Yang penting konsisten dan disiplin menyisihkannya. 

Simpan dana tersebut di rekening terpisah atau dompet digital tanpa akses kartu agar tidak mudah tergoda untuk menggunakannya. Dana darurat ini akan sangat membantu jika sewaktu-waktu kamu menghadapi situasi tak terduga seperti sakit, kehilangan pekerjaan, atau kebutuhan keluarga mendesak.

6. Belajar dari Kesalahan, Susun Strategi THR Tahun Depan

Setiap pengalaman adalah pelajaran. Jika tahun ini THR habis terlalu cepat, maka tahun depan harus lebih siap. Susun rencana penggunaan THR sejak awal, bahkan sebelum bulan Ramadan. 

Misalnya, tentukan porsi yang akan digunakan untuk zakat, kebutuhan keluarga, belanja, dan tabungan. Kamu juga bisa mulai mencicil keperluan Lebaran dari jauh-jauh hari agar tidak terkejut dengan pengeluaran yang membengkak sekaligus. 

Dengan perencanaan yang matang, kamu bisa menikmati Lebaran dengan hati tenang dan dompet tetap aman setelahnya.

Pasca Lebaran bukan hanya soal kembali bekerja, tapi juga waktunya melakukan “reset” keuangan. Momen ini bisa jadi titik balik untuk hidup lebih hemat, cerdas, dan bertanggung jawab dalam mengelola uang. 

Ingat, yang penting bukan seberapa besar THR yang kamu terima, tapi seberapa bijak kamu menggunakannya. THR boleh habis, tapi jangan sampai semangat mengelola keuangan ikut habis juga.