logo
Ikuti Kami di:

Terkubur Setengah Abad, Koleksi Koin Senilai Rp1,65 Triliun Siap Dilelang

Terkubur Setengah Abad, Koleksi Koin Senilai Rp1,65 Triliun Siap Dilelang
Di antara barang yang dilelang adalah koin emas 100 dukat milik Ferdinand III dari Habsburg, yang dicetak pada tahun 1629 (Flint Culture)
Amirudin Zuhri28 Maret, 2025 19:02 WIB

JAKARTA- Koleksi koin  yang sebagian besar terkubur di bawah tanah selama lebih dari 50 tahun, diperkirakan akan terjual lebih dari US$100 juta atau sekitar Rp1,65 triliun (kurs Rp16.500) dalam pelelangan.

Koleksi Traveller yang diperkirakan sebagai koleksi koin termahal yang pernah dilelang ini akan dijual selama tiga tahun ke depan. Penjualan pertama berlangsung pada tanggal 20 Mei.

Apa pun hasilnya, kisah asal-usul dari kumpulan koin berharga ini sangatlah luar biasa. Koleksi ini berisi koin-koin dari lebih dari 100 wilayah di seluruh dunia, mulai dari zaman kuno hingga era modern. Namun yang membuat koleksi  yang akan dilelang oleh Numismatica Ars Classica ini menjadi lebih luar biasa adalah kenyataan bahwa sebagian besar koin terkubur di bawah tanah selama setengah abad.

Menurut siaran pers tentang penjualan yang dirilis Kamis 27 Maret 2025, kolektor asli  yang tidak disebutkan identitasnya  pertama kali membeli koin emas setelah Keruntuhan Wall Street tahun 1929. Dia segera mengembangkan selera untuk koin dengan nilai sejarah yang tinggi, keindahan, dan kelangkaan.  Akhirnya dia memiliki sekitar 15.000 koin.

Pria itu dan istrinya menghabiskan tahun 1930-an dengan bepergian secara ekstensif ke seluruh Amerika dan Eropa. Mereka mengumpulkan koin-koin langka dan penting secara historis di sepanjang perjalanan mereka. Sambil juga menyusun arsip terperinci dari pembelian mereka.

Pasangan itu akhirnya menetap di Eropa, meskipun ada bayangan gelap yang menyelimuti benua itu akibat partai Nazi Hitler. Namun, sang kolektor pasti merasakan ancaman yang akan datang. Hingga  koin-koin itu dikemas dengan hati-hati ke dalam kotak cerutu yang kemudian dipindahkan ke kotak aluminium dan dikubur di bawah tanah. Tempat koin-koin itu berada selama lima dekade.

"Koleksi ini mencakup semua wilayah geografis dan berisi koin-koin yang sangat langka, yang seringkali dalam kondisi terawat yang belum pernah terlihat di zaman modern. Beberapa jenis belum pernah ditawarkan dalam pelelangan umum, yang menyoroti kelangkaannya yang luar biasa," kata siaran pers tersebut.

Koin lima guinea milik George III ini, tertanggal 1777, bernilai sekitar US$340.000/Flint Culture

Ketika akhirnya ditemukan oleh ahli waris kolektor, koin-koin tersebut disimpan di brankas bank dan kemudian diserahkan ke balai lelang untuk dijual. Sayangnya, tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan tentang penyembunyian atau penemuan koin-koin tersebut, karena keluarga meminta privasi.

Catatan terperinci milik kolektor memudahkan tim di rumah lelang untuk meneliti asal usul dan nilai koin-koin tersebut. Beberapa di antaranya dapat ditelusuri kembali ke lelang beberapa koleksi terhebat di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.

Di antara benda-benda yang menarik adalah koin emas 100 dukat milik Ferdinand III dari Habsburg, yang dicetak pada tahun 1629. Saat ia menjabat sebagai Adipati Agung Austria, Raja Hongaria, Kroasia, dan Bohemia. Terbuat dari 348,5 gram emas murni, koin ini merupakan salah satu koin emas Eropa dengan denominasi terbesar yang pernah dicetak.

Koin 50 Toman, yang merupakan bagian dari set Toman "sangat langka" yang dicetak di Teheran dan Isfahan pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19/ Flint Culture
 

Yang juga ditampilkan adalah satu set lima Toman yang sangat langka. Koin ini  dicetak di Teheran dan Isfahan pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 oleh Agha Mohammad Khan Qajar. Hanya ada lima set lengkap seperti itu yang diketahui. Salah satunya ada di Museum Ashmolean di Oxford, Inggris.

Arturo Russo, direktur Numismatica Ars Classica, dalam rilis tersebut mengatakan:  “Beragamnya jenis dan kualitas luar biasa dari koin-koin yang ditawarkan, banyaknya koin langka, dan kisah menarik tentang terbentuknya koleksi ini akan menjadikan penjualan ini sebagai tonggak sejarah numismatik.”

Sedangkan David Guest, Direktur David Guest Numismatics dan konsultan koleksi tersebut mengatakan, ketika harus membuat katalog koin-koin Inggris dari Koleksi Traveller, dia harus terus mencubit diri sendiri untuk memastikan bahwa dia tidak sedang bermimpi.

“Bukan hanya kualitasnya yang luar biasa, tetapi banyak koin sebelum saya adalah jenis yang tidak diketahui pernah dijual selama lebih dari 80 tahun dan dalam beberapa kasus, sama sekali tidak tercatat.”