logo
Ikuti Kami di:

Sekuritas Ini Revisi Naik Laba Bersih NCKL, Saham Diramal Melesat 125 Persen

Sekuritas Ini Revisi Naik Laba Bersih NCKL, Saham Diramal Melesat 125 Persen

Harita Nickel merogoh kocek Rp14 triliun untuk investasi pabrik baterai mobil listrik ini. / Harita Nickel

undefined
Alvin Pasza Bagaskara27 Maret, 2025 22:01 WIB

JAKARTA - Proyeksi kinerja keuangan PT Trimegah Bangun Perkasa Tbk (NCKL) atau Harita Nickel untuk tahun 2025 dan 2026 direvisi naik, setelah pencapaian luar biasa pada tahun 2024 yang melampaui estimasi, dengan margin keuntungan lebih tinggi. Hal ini membuka peluang bagi harga sahamnya untuk melonjak lebih dari 125% dalam 12 bulan ke depan.

Pada tahun 2024, Harita Nickel mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 13%, dari Rp23,85 triliun menjadi Rp26,96 triliun. Kenaikan tersebut berimbas pada peningkatan EBITDA yang signifikan, dari Rp6,83 triliun menjadi Rp8,60 triliun. Pertumbuhan ini menandakan hasil operasional yang kuat dan terus menunjukkan potensi penguatan lebih lanjut.

Laba bersih perusahaan juga mengalami lonjakan sebesar 13,5%, dari Rp5,61 triliun menjadi Rp6,38 triliun, yang mencerminkan margin keuntungan bersih sebesar 23,7%. Capaian ini melebihi ekspektasi pasar serta konsensus analis, sebagaimana tercatat dalam riset yang diterbitkan oleh BRI Danareksa Sekuritas.

Dalam riset tersebut, analis BRI Danareksa Sekuritas menilai bahwa pencapaian ini menunjukkan kinerja yang solid dan optimisme terhadap pertumbuhan perusahaan. Dengan demikian, target laba bersih Harita Nickel 2025 direvisi naik menjadi Rp9,38 triliun, dari semula Rp8,65 triliun. Proyeksi untuk tahun 2026 juga dinaikkan menjadi Rp10,01 triliun.

Revisi target laba ini mencerminkan penyelesaian sejumlah pabrik yang diperkirakan dapat menekan beban perusahaan. Selain itu, efisiensi operasional yang terus berjalan diharapkan mampu mendongkrak kinerja keuangan. Dengan berbagai faktor tersebut, proyeksi keuangan perusahaan semakin menjanjikan.

BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham NCKL dengan target harga Rp1.500. Mengingat harga saham yang ditutup pada perdagangan Rabu, 26 Maret 2025, pada level Rp665, peluang kenaikan harga saham ini lebih dari 125% masih terbuka, didorong oleh kinerja yang sangat positif.

Pada tahun lalu, Harita Nickel berhasil mencapai penjualan bijih nikel sebanyak 23,75 juta wet metric ton (wmt) kepada perusahaan afiliasi. Di sisi pengolahan dan pemurnian nikel, Harita Nickel mencatatkan penjualan feronikel (FeNi) sebanyak 126.344 ton, Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) sebanyak 63.431 ton, dan Nikel Sulfat (NiSO4) sebanyak 38.622 ton.

Terus Membangun

Harita Nickel menyelesaikan pembangunan refinery kedua PT Obi Nickel Cobalt (ONC), yang mulai beroperasi secara komersial penuh pada Agustus 2024, dengan kapasitas terpasang pemurnian nikel berkadar rendah yang mencapai 120.000 ton nikel dalam MHP per tahun.

Setelah penyelesaian smelter rotary kiln-electric furnace (RKEF) kedua pada 2023, kapasitas smelter feronikel Harita Nickel mencapai 120.000 ton nikel dalam FeNi per tahun, semakin memperkuat posisi perusahaan di industri nikel global.

Meski kondisi industri nikel global diperkirakan akan menghadapi tantangan, Harita Nickel tetap optimis. Hal ini didorong oleh strategi efisiensi operasional yang tengah diterapkan untuk menjaga daya saing perusahaan. Perseroan berfokus pada pengelolaan biaya dan peningkatan produktivitas yang berkelanjutan.

Tantangan yang dihadapi industri nikel global antara lain perlambatan ekonomi dunia, persaingan yang semakin ketat, dan peningkatan biaya operasional akibat perubahan kebijakan domestik dan internasional. Harita Nickel merespons hal ini dengan langkah-langkah efisiensi yang akan membantu meningkatkan daya saing perusahaan di pasar nikel.