logo
Ikuti Kami di:

Saham Perbankan Kebakaran: ARTO Terguling, BBCA Paling Tahan Banting

Saham Perbankan Kebakaran: ARTO Terguling, BBCA Paling Tahan Banting
Ilustrasi pengamatan pergerakan IHSG. (TrenAsia/Panji Asmoro)
Idham Nur Indrajaya18 Maret, 2025 13:31 WIB

JAKARTA – Pasar saham Indonesia mengalami goncangan hebat pada perdagangan hari Selasa, 18 Maret 2025. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok lebih dari 6% dan memicu mekanisme trading halt di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pukul 11:19 WIB. Koreksi besar ini berdampak signifikan pada saham-saham perbankan, termasuk Kelompok Bank Modal Inti (KBMI) 4.

Pada sesi perdagangan pertama, IHSG turun tajam hingga 6,12% ke level 6.076,08. Ini merupakan trading halt pertama sejak Maret 2020, ketika pasar saham mengalami tekanan berat akibat pandemi COVID-19. Hingga penutupan sesi I, nilai transaksi tercatat mencapai Rp10,21 triliun dengan volume perdagangan sebesar 15,87 miliar saham dalam 887 ribu transaksi.

Sebagian besar saham mengalami penurunan tajam, dengan hanya 73 saham yang tercatat menguat. Sentimen negatif di pasar turut menyeret saham sektor perbankan, baik bank BUMN maupun bank swasta.

Saham Perbankan Rontok, Bank Jago (ARTO) Paling Tertekan

Di tengah tekanan pasar, saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) menjadi yang paling terpukul dengan koreksi 16,56% ke level Rp1.360. Saham ARTO bergerak dalam rentang Rp1.225 hingga Rp1.630 sepanjang sesi pertama.

Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) juga terperosok 6,77% ke Rp2.340. Sementara itu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mengalami penurunan 6,62% ke Rp4.370. Sepanjang sesi pertama, saham BMRI bergerak di rentang Rp4.300 hingga Rp4.690.

Saham Bank KBMI 4 Tertekan, BBCA Paling Tahan Banting

Bank-bank yang masuk dalam kategori KBMI 4 juga mencatatkan pelemahan signifikan. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menjadi yang paling tertekan dengan penurunan 6,62%. Saham BMRI juga mencatatkan penurunan terbesar sepanjang tahun 2025, dengan koreksi year to date (YTD) mencapai 23,33%.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) juga melemah 6,27%. Meski demikian, harga terendah BBRI tahun ini masih berada di level Rp3.360 yang dicapai pada 28 Februari 2025.

Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) turun 5,54% ke Rp4.090. Jika melihat kinerja sejak awal tahun, BBNI hanya terkoreksi sekitar 5,98%.

Di sisi lain, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi bank KBMI 4 dengan penurunan paling ringan, yakni 4,65% ke Rp8.200. Meski demikian, secara YTD, BBCA telah turun 15,25%, menjadikannya penurunan terbesar kedua setelah BMRI. Level Rp8.200 juga menjadi harga terendah BBCA sepanjang 2025.