Bagikan:
Bagikan:
JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi menghentikan sementara perdagangan saham PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) di seluruh pasar, efektif sejak sesi pra-pembukaan perdagangan efek pada 26 Maret 2025.
Dalam pengumuman resmi yang dirilis pada Rabu (26/3), BEI meminta seluruh pihak yang berkepentingan untuk memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh emiten pelayaran milik Tommy Soeharto ini.
Penghentian perdagangan ini dilakukan menyusul permohonan resmi yang diajukan oleh HITS melalui surat bernomor 071/DU-HIT/III/2025 tertanggal 25 Maret 2025. Dalam surat tersebut, perseroan menyampaikan rencana perubahan status dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup (go private) serta rencana voluntary delisting dari Bursa Efek Indonesia.
Keputusan ini diambil oleh manajemen HITS setelah mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kinerja saham yang terus melemah serta tantangan dalam memenuhi ketentuan sebagai perusahaan terbuka. Selama satu tahun terakhir, saham HITS telah mengalami penurunan sebesar 68,48%, dengan harga terakhir tercatat di level Rp166 per lembar. Dalam tiga bulan terakhir, penurunannya bahkan mencapai 70,56%.
Sejak pertama kali tercatat di bursa pada 15 Desember 1997 dengan harga pembukaan Rp675 per lembar, HITS telah melalui beberapa aksi korporasi, termasuk stock split yang meningkatkan jumlah saham dari 74 juta lembar menjadi 2,25 miliar lembar per 11 September 2007.
Dari sisi kinerja keuangan, laporan terbaru menunjukkan bahwa hingga sembilan bulan pertama tahun 2024, HITS berhasil membukukan laba bersih sebesar US$7,898 juta dari total pendapatan US$97,913 juta.
Namun, tren pelemahan saham yang berkepanjangan serta dinamika bisnis yang dihadapi membuat manajemen memutuskan untuk mengakhiri status perusahaan sebagai emiten di pasar modal. Pada perdagangan terakhir Selasa (26/3), saham HITS ditutup di level Rp116 per lembar, mencerminkan tekanan jual yang masih berlanjut.
Dengan delisting ini, HITS akan berfokus pada strategi bisnis baru sebagai perusahaan tertutup, sementara para pemegang saham diharapkan memperhatikan mekanisme lebih lanjut terkait proses go private yang akan dilakukan oleh perseroan.
Berdasarkan informasi yang tersedia hingga saat ini, berikut adalah komposisi pemegang saham PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS):
PT Humpuss: 3.232.699.113 saham (45,52%)
PT Menara Cakra Buana: 2.331.552.091 saham (32,84%)
H Hutomo Mandala Putra SH: 738.692.651 saham (10,40%)
Masyarakat (Publik): 796.638.184 saham (11,22%)
Perlu dicatat bahwa data ini mungkin telah berubah seiring waktu. Untuk informasi terkini mengenai komposisi pemegang saham HITS, disarankan untuk merujuk pada laporan resmi perusahaan atau sumber informasi keuangan yang terpercaya.
Nasib saham pada perusahaan yang akan delisting tergantung pada jenis delisting yang dilakukan:
Buyback atau pembelian kembali oleh perusahaan: Biasanya, perusahaan menawarkan pembelian kembali saham dari investor sebelum delisting dengan harga tertentu.
Negosiasi harga: Pemegang saham minoritas dapat menjual saham mereka ke pemegang saham pengendali dengan harga yang telah ditentukan.
Pindah ke pasar negosiasi: Jika tidak semua saham terbeli, saham bisa diperdagangkan di pasar negosiasi di luar bursa reguler.
Dihapus dari BEI: Jika saham dihapus paksa oleh BEI karena gagal memenuhi aturan, saham tersebut tidak bisa lagi diperdagangkan di bursa reguler.
Potensi Kerugian Pemegang Saham: Pemegang saham mungkin kesulitan menjual sahamnya karena likuiditas yang sangat rendah atau bahkan kehilangan nilai investasinya jika perusahaan bangkrut.
Pindah ke Pasar Negosiasi: Dalam beberapa kasus, saham masih bisa diperdagangkan dalam pasar negosiasi untuk waktu tertentu.
Untuk kasus HITS, karena ini merupakan voluntary delisting, kemungkinan besar perusahaan akan melakukan buyback saham atau menawarkan mekanisme tertentu bagi pemegang saham untuk keluar sebelum delisting final.