logo
Ikuti Kami di:

Saham BBTN Melejit 9 Persen di Tengah Koreksi Bank Jumbo, Terdongkrak Kemitraan Strategis Ini

Saham BBTN Melejit 9 Persen di Tengah Koreksi Bank Jumbo, Terdongkrak Kemitraan Strategis Ini
Jajaran direksi BTN menggelar paparan kinerja tahun 2022 di menara BTN, Kamis, 16 Februari 2023.
Alvin Bagaskara16 April, 2025 18:04 WIB

JAKARTA – Harga saham emiten perbankan plat merah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) melonjak tajam pada perdagangan Rabu, 16 April 2025, didorong oleh sentimen positif kemitraan internasional yang menjanjikan. 

Saham BBTN ditutup menguat 9% ke level Rp965 per saham pada sesi pertama Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam sepekan terakhir, penguatan saham bank pelat merah ini mencapai 16,9%, sekaligus mengungguli saham-saham bank besar yang justru mengalami tekanan. 

Asal tahu saja, hingga sesi satu siang ini, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) justru turun 0,8% ke level Rp3.660. Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga melemah 1,1% menjadi Rp8.475, sementara PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) masing-masing terkoreksi 0,8% dan 1,8% ke level Rp4.670 dan Rp4.200.

Katalis utama lonjakan harga saham BBTN berasal dari pengumuman kemitraan strategis antara BTN dan Al Qilaa International Group, perusahaan investasi asal Qatar. Kemitraan ini berfokus pada pembangunan satu juta unit hunian dalam rangka mendukung program perumahan nasional yang diinisiasi pemerintah Indonesia.

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan langkah konkret perseroan dalam memperluas akses kepemilikan rumah bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah. "Pada tahap awal, kami akan membangun 100.000 unit hunian," ungkap Nixon dalam keterangannya pada Rabu, 16 April 2025.

Hunian yang dimaksud akan dibangun dalam bentuk vertikal seperti apartemen atau rumah susun bersubsidi di daerah perkotaan. Menurut Nixon, Al Qilaa International Group akan mengalokasikan dana sebesar US$20.000 per unit, dengan total investasi awal mencapai US$2 miliar untuk pembangunan 100.000 unit hunian tersebut.

Prospek cerah BBTN juga tercermin dari pandangan pelaku pasar dan analis. BRI Danareksa Sekuritas dalam riset terbarunya mempertahankan rekomendasi beli untuk saham BBTN dengan target harga Rp1.100.

Analis Victor Stefano dan Naura Reyhan Muchlis menjelaskan bahwa valuasi saham BBTN saat ini cukup menarik, dengan estimasi return on equity (ROE) sebesar 8,7% dan price to book value (PBV) sebesar 0,5 kali. Target harga tersebut juga memperhitungkan kondisi likuiditas perbankan yang masih ketat.

Tak hanya itu, Mandiri Sekuritas juga memberikan proyeksi positif terhadap kinerja BBTN. Dalam riset yang ditulis oleh Kresna Hutabarat dan Boby Kristanto Chandra, Mandiri Sekuritas menyematkan target harga Rp1.500 per saham dengan rekomendasi beli. 

Ia  menilai bahwa operasional BTN menunjukkan tren pertumbuhan yang konsisten, khususnya dari sisi digital banking, ekspansi sales center, hingga peningkatan penyaluran kredit bermargin tinggi. “Meski penguatan operasional berlanjut, kami memperkirakan tingkat profitabilitas perseroan ke depan akan sangat bergantung pada arah kebijakan pemerintah,” tulis Kresna dan Boby.

Dengan kombinasi antara sentimen positif kemitraan internasional dan proyeksi analis yang optimistis, saham berkoedekan BBTN berpotensi tetap menjadi sorotan pelaku pasar dalam jangka pendek hingga menengah.