logo
Ikuti Kami di:

PKK Kurdi Bubar, Akhiri Pemberontakan 40 Tahun di Turki

PKK Kurdi Bubar, Akhiri Pemberontakan 40 Tahun di Turki
Amirudin Zuhri13 Mei, 2025 12:02 WIB

JAKARTA-Kelompok Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang telah terkunci dalam konflik berdarah dengan Turki selama lebih dari empat dekade, telah memutuskan untuk bubar dan mengakhiri perjuangan bersenjatanya.

Kabar tersebut disampaikan anggota kelompok dan pemimpin Turki pada hari Senin 12 Mei 2025. Keputusan PKK pada kongres minggu lalu dapat meningkatkan stabilitas politik dan ekonomi Turki, anggota NATO, dan mendorong upaya  meredakan ketegangan di negara tetangga Irak dan Suriah. Tempat pasukan Kurdi bersekutu dengan pasukan Amerika.

Kantor berita Firat melaporkan Kongres PKK ke-12 memutuskan untuk membubarkan struktur organisasi PKK. Sekaligus mengakhiri perjuangan bersenjata. Seorang pejabat PKK mengonfirmasi keputusan tersebut. “Semua operasi militer akan segera dihentikan dan penyerahan senjata dikatakan bergantung pada respons dan pendekatan Ankara terhadap hak-hak Kurdi, serta. nasib para pejuang dan pemimpin PKK,” katanya.

Dalam pernyataannya PKK mengatakan pihaknya telah menyelesaikan misi bersejarahnya. Sebuah perjuangan selama bertahun-tahun beralih ke upaya mencari hak-hak Kurdi yang lebih besar dan otonomi terbatas di tenggara Turki, alih-alih negara merdeka. “Perjuangan kami telah mematahkan kebijakan penyangkalan dan pemusnahan rakyat Kurdi dan membawa masalah mereka ke titik penyelesaian melalui politik demokratis,” demikian bunyi pernyataan tersebut.

PKK mengadakan kongres tersebut sebagai tanggapan atas seruan pembubaran dari pemimpinnya Abdullah Ocalan. Tokoh yang telah dipenjara di sebuah pulau di selatan Istanbul sejak 1999.   Akan tetapi, tidak jelas apakah Ankara setuju dengan peran Ocalan yang berkelanjutan. Tidak ada pula rincian tentang bagaimana pelucutan senjata dan pembubaran PKK akan dilakukan dalam praktiknya.

Berbicara setelah rapat kabinet di Ankara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan keputusan itu merupakan langkah penting. Dia menyebutnya sebagai ambang batas penting menuju tujuan Ankara untuk menjadi negara bebas terorisme. “Dengan ditiadakannya sepenuhnya teror dan kekerasan, pintu era baru di setiap bidang tekah terbuka. Pemenangnya adalah rakyat dan negara serta semua saudara  di kawasan ini,” ujarnya dikutip BBC. 

Erdogan mengatakan Badan intelijen Turki dan otoritas lainnya akan mengikuti proses selanjutnya dengan saksama. Ini  untuk menghindari kecelakaan dan memastikan janji-janji yang dibuat ditepati.

Pengumuman dramatis kelompok itu muncul saat Erdogan berupaya mengambil keuntungan dari apa yang dia lihat sebagai kerentanan pasukan Kurdi yang berafiliasi di Suriah. Terutama setelah jatuhnya mantan Presiden Bashar al-Assad ke tangan oposisi yang didukung Turki pada bulan Desember.

Hal ini juga terjadi di tengah semakin melemahnya posisi kelompok tersebut di Irak utara. Tempat mereka bermarkas setelah terusir dari Turki dan jauh melampaui perbatasannya.

Meskipun Ankara menyambut baik keputusan pembubaran tersebut, hal itu tidak menjamin perdamaian. Sebaliknya, hal itu membuka jalan untuk menyetujui kerangka hukum yang rumit guna melucuti senjata PKK secara aman. 

Suku Kurdi mencakup sekitar 20% dari 86 juta penduduk Turki. PKK melancarkan pemberontakannya pada tahun 1984  awalnya dengan tujuan mendirikan negara Kurdi yang merdeka. Sejak itu - konflik tersebut telah mengakibatkan lebih dari 40.000 orang meninggal dunia. Selain itu menimbulkan beban ekonomi besar dan memicu ketegangan sosial.

Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengatakan keputusan PKK memiliki sejarah penting dan dapat membawa perdamaian serta stabilitas abadi bagi semua rakyat di kawasan tersebut. “Ada langkah-langkah praktis yang akan diambil dan kami akan mengikutinya dengan saksama,” terangnya.

Milisi YPG

Tidak jelas pula bagaimana proses ini akan memengaruhi milisi YPG Kurdi di Suriah. YPG memimpin pasukan sekutu Amerika melawan ISIS di sana dan dianggap oleh Turki sebagai afiliasi PKK. YPG sebelumnya mengatakan seruan Ocalan tidak berlaku untuknya. Sesuatu yang bertentangan dengan pandangan Ankara. YPG tidak segera mengomentari pengumuman PKK tersebut.

Erdogan mengatakan pada hari Senin bahwa Ankara memandang keputusan tersebut sebagai keputusan yang mencakup militan Kurdi di Irak utara, Suriah, dan juga Eropa. Pembubaran itu akan memberi Erdogan kesempatan untuk meningkatkan pembangunan di wilayah tenggara Turki yang sebagian besar dihuni suku Kurdi. 

Para analis mengatakan Erdogan, yang telah melakukan upaya berulang kali di masa lalu untuk mengakhiri konflik. Dia pada keuntungan politik dalam negeri yang dapat dihasilkan oleh perdamaian saat ia berupaya memperpanjang kekuasaannya yang telah berlangsung dua dekade setelah tahun 2028 saat masa jabatannya berakhir.

Telah terjadi upaya perdamaian yang terputus-putus selama bertahun-tahun, yang paling menonjol adalah gencatan senjata antara tahun 2013 hingga 2015 yang akhirnya gagal.

Para analis yakin mengakhiri pemberontakan akan menghilangkan titik api yang terus menerus di Irak utara yang kaya minyak dan dikuasai Kurdi. Sekaligus memfasilitasi upaya pemerintahan baru Suriah untuk menegaskan pengaruh yang lebih besar atas wilayah di Suriah utara yang dikuasai pasukan Kurdi.