logo
Ikuti Kami di:

Otomatisasi AI Makin Gerus Tenaga Manusia, Bagaimana Kelas Menengah Bertahan?

Otomatisasi AI Makin Gerus Tenaga Manusia, Bagaimana Kelas Menengah Bertahan?
Ilustrasi kecerdasan buatan. (Pexels)
Idham Nur Indrajaya12 Maret, 2025 09:05 WIB

JAKARTA - Dalam beberapa tahun terakhir, China mulai mengadopsi konsep Dark Factory atau pabrik gelap yang sepenuhnya mengandalkan otomatisasi dan kecerdasan buatan (AI). Tren ini diperkirakan akan terus meningkat di skala global dan berimbas pada industri manufaktur, termasuk di Indonesia. 

Dengan semakin banyaknya PHK dan penurunan kelas ekonomi, masyarakat Indonesia, terutama kelas menengah, harus segera beradaptasi agar tetap bertahan di era otomatisasi ini.

Menurut Enrico Tanuwidjaja, ASEAN Economist UOB, perubahan ini terjadi karena China sudah mencapai titik jenuh dalam investasinya. China memiliki Incremental Capital Output Ratio (ICOR) yang rendah, artinya investasi yang dilakukan menghasilkan output yang lebih tinggi dibandingkan negara lain. Sebagai perbandingan:

  • China hanya membutuhkan 2–3 unit input untuk memproduksi satu barang.
  • Vietnam membutuhkan 4 unit input.
  • Indonesia masih memerlukan 6 unit input, yang berarti kurang efisien.

Hal ini menunjukkan bahwa Vietnam menjadi destinasi investasi yang lebih menarik dibandingkan Indonesia. Untuk bisa bersaing, Indonesia harus meningkatkan rasio investasi terhadap Produk Domestik Bruto (GDP) dan menekan ICOR agar lebih efisien.

"Untuk bisa bersaing, Indonesia harus meningkatkan rasio investasi terhadap Produk Domestik Bruto (GDP) dan menekan ICOR agar lebih efisien," ujar Enrico dalam acara UOB Media Literacy Circle bertajuk “Investasi via Digital: Strategi Kelas Menengah di Tengah Biaya Hidup Tinggi dan Gejolak Pasar“ di Jakarta, Selasa, 11 Maret 2025. 

Apa Dampaknya bagi Pekerja Kelas Menengah?

Seiring dengan meningkatnya otomatisasi, banyak pekerjaan yang sebelumnya dilakukan manusia kini beralih ke mesin dan AI. Fenomena ini menyebabkan meningkatnya angka PHK dan membuat banyak pekerja turun kelas ekonomi. Beberapa sektor yang masih memiliki potensi besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan di Indonesia antara lain:

  • Transportasi dan logistik
  • Pergudangan
  • Konstruksi
  • Akomodasi dan pariwisata
  • Industri makanan dan minuman

Bagaimana Cara Berinvestasi dengan Dana Terbatas?

Salah satu cara untuk menghadapi perubahan ekonomi ini adalah dengan berinvestasi secara cerdas. Vera Margaret, Head of Deposit and Wealth Management UOB Indonesia, menekankan pentingnya memiliki strategi investasi yang tepat, terutama bagi mereka yang memiliki dana terbatas atau hanya menerima gaji setara UMR.

"Diversifikasi investasi sangat penting. Jangan hanya fokus pada satu jenis investasi, tetapi coba berbagai instrumen seperti reksa dana, obligasi negara (SBN), dan emas," ungkap Vera dalam kesempatan yang sama. 

Berikut beberapa strategi investasi dengan modal minimum:

  1. Diversifikasi investasi – Jangan hanya fokus pada satu jenis investasi, tetapi coba berbagai instrumen seperti reksa dana, obligasi negara (SBN), dan emas.
  2. Fokus pada kebutuhan primer terlebih dahulu – Pastikan kebutuhan pokok terpenuhi sebelum melakukan investasi.
  3. Manfaatkan investasi jangka menengah dan panjang – Misalnya, membeli obligasi atau reksa dana yang bisa bertumbuh dalam beberapa tahun ke depan.
  4. Kurangi konsumsi yang tidak perlu – Alihkan dana yang sebelumnya digunakan untuk konsumsi berlebihan ke dalam investasi yang lebih produktif.

Keterampilan yang Harus Dikuasai agar Tidak Tergantikan oleh AI

Perubahan ini juga menuntut pekerja untuk memiliki keterampilan yang tidak bisa digantikan oleh AI. Beberapa keterampilan penting yang harus dimiliki antara lain:

  • Kreativitas – AI bisa membuat konten, tetapi inovasi dan ide unik tetap berasal dari manusia.
  • Kepemimpinan – Kemampuan memimpin tim dan mengambil keputusan masih sulit digantikan oleh AI.
  • Pemecahan masalah kompleks – AI bekerja dengan algoritma, tetapi keputusan strategis tetap membutuhkan manusia.
  • Keterampilan interpersonal – Hubungan antar manusia, empati, dan komunikasi adalah aspek yang sulit direplikasi oleh AI.