logo
Ikuti Kami di:

Laba Bersih ERAA Tembus Rp1 Triliun di 2024, iPhone 16 Jadi Katalis Baru?

Laba Bersih ERAA Tembus Rp1 Triliun di 2024, iPhone 16 Jadi Katalis Baru?
Alvin Pasza Bagaskara27 Maret, 2025 13:06 WIB

JAKARTA PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mencatat kinerja gemilang sepanjang 2024, meskipun peluncuran iPhone 16 series tertunda. Emiten yang mengoperasikan Erafone dan iBox mendapat angin segar setelah Apple Inc bakal menjual produk terbarunya itu. 

Berdasarkan laporan keuangan Bursa Efek Indonesia, ERAA mencatat pertumbuhan signifikan. Penjualan bersih mencapai Rp65,27 triliun, naik 8,55% dari Rp60,1 triliun pada 2023. Kinerja positif ini menunjukkan ketahanan perusahaan di tengah tantangan pasar dan industri teknologi.

Kontributor utama pertumbuhan ini adalah segmen cellular phones & tablets, yang mencapai Rp52,43 triliun, naik 9,43% YoY. Segmen aksesori dan produk lainnya mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 22,97% menjadi Rp8,53 triliun, memperkuat diversifikasi bisnis ERAA.

Alhasil, laba kotor meningkat 12,84% menjadi Rp7,27 triliun dengan margin 11,2%. Ini juga diikuti kenaikan laba bersih melonjak 25% menjadi Rp1,03 triliun dari Rp826,04 miliar pada 2023. Laba per saham naik dari Rp52,34 menjadi Rp65,42, menguntungkan pemegang saham.

Seiring pertumbuhan keuangan, ERAA memperluas bisnisnya dengan membuka 278 toko baru sepanjang 2024. Total gerai mencapai 2.194 toko di Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Ekspansi ini memperkuat posisi ERAA dalam industri ritel elektronik dan gaya hidup.

ERAA juga menambah merek strategis ke portofolionya, termasuk Curry Up dan Bacha Coffee di Erajaya Food & Nourishment, XPENG di sektor smart EV, serta Under Armour melalui Erajaya Active Lifestyle, memperkuat diversifikasi bisnisnya di berbagai sektor.

Katalis Pertumbuhan: Dampak iPhone 16 Series

Salah satu faktor utama yang berpotensi mendorong pertumbuhan ERAA pada 2025 adalah peluncuran iPhone 16 Series di Indonesia pada 11 April 2025. Sebagai distributor utama Apple di Indonesia, ERAA diperkirakan akan mendapatkan dampak positif dari kehadiran produk ini.

Sebelumnya, Apple sempat terkendala dalam menjual iPhone 16 di Indonesia karena belum memenuhi persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). TKDN adalah syarat yang harus dipenuhi agar perangkat dapat dipasarkan secara resmi di Indonesia.

Oleh sebab itu, ini menjadi momentum pemulihan bagi segmen premium, yang mengalami perlambatan sepanjang 2024 akibat tidak adanya model iPhone terbaru. Dengan meningkatnya permintaan, penjualan di jaringan ritel ERAA seperti Erafone dan iBox diprediksi akan tumbuh signifikan.

Analis Panin Sekuritas, Andhika Audrey, mencatat Kontribusi produk Apple terhadap total penjualan ERAA terus meningkat. Pada 2020, produk Apple menyumbang 17,9% dari total penjualan, kemudian melonjak menjadi 41% pada 2023. Kehadiran iPhone 16e sebagai varian lebih terjangkau berpotensi memperluas pangsa pasar serta meningkatkan volume penjualan.

“Kehadiran iPhone 16 Series akan menjadi katalis positif bagi ERAA. Vakumnya penjualan iPhone terbaru pada 2024 berdampak pada lemahnya segmen premium, dan peluncuran iPhone 16 pada 2025 berpotensi memperkuat pertumbuhan perusahaan secara signifikan,” jelasnya. 

Dari lantai bursa, hingga pukul 10.41 WIB, saham ERAA tercatat menguat 1,49% ke level Rp408 per saham. Dalam sepekan terakhir, harga saham ini telah melonjak 7,37%, mencerminkan optimisme investor terhadap prospek bisnis perusahaan.