Bagikan:
Bagikan:
JAKARTA- Dewan Ekonomi Nasional (DEN) memberikan masukan kepada Presiden Prabowo Subianto setelah terjadi gejolak pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa hari terakhir.
Wakil Ketua DEN Mari Elka Pangestu menyebut rekomendasi yang diberikan adalah pentingnya menjaga pertumbuhan. Hal itu disampaikan Mari kepada wartawan setelah pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Rabu 19 Maret 2025. Pertemuan juga diikuti Rapat Menteri Keuangan Sri Mulyani, Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan, dan anggota DEN Chatib Basri serta Arief Anshory Yusuf.
Dia menjelaskan belanja-belanja pemerintah, terutama yang menggunakan APBN, harus benar-benar dipastikan mendorong pertumbuhan. “Jadi, ada kekhawatiran mengenai turunnya pertumbuhan sehingga rekomendasi yang penting adalah bagaimana kita menjaga pertumbuhan, termasuk realokasi anggaran yang dilakukan ini harus benar-benar membantu mendorong pertumbuhan,” kata Mari.
Mari mengakui ada kekhawatiran-kekhawatiran yang muncul di pasar sehingga memicu anjloknya IHSG Bursa Efek Indonesia. Walaupun demikian, Mari menilai fundamental ekonomi Indonesia secara umum masih relatif stabil.
“Tetapi memang ada kekhawatiran-kekhawatiran yang muncul di pasar, dan itu kaitannya dengan melihat bahwa ada perlambatan pertumbuhan ekonomi yang dipantau dengan impor turun, deposito turun, dan ada beberapa indikator. Jadi, ada kekhawatiran mengenai turunnya pertumbuhan,” tambahnya.
Terlepas dari itu, Mari membantah anggapan yang menyebut IHSG anjlok karena merespons kebijakan pemerintah yang tidak propasar.
“Saya rasa bukan propasar ya, tetapi lebih kepada persepsi mereka bahwa ada ketidakjelasan yang mereka anggap menyebabkan ketidakpastian. Jadi, maka itu sebetulnya ini buat kami ini lebih banyak bagaimana kita bisa menjelaskan dengan lebih baik beberapa hal yang menjadi concern mereka,” katanya lagi.
Oleh karena itu, Mari Elka menyambut baik rencana Presiden menemui kalangan investor untuk mendengar langsung kekhawatiran mereka, dan menyampaikan secara langsung kebijakan-kebijakan pemerintah.
“Saya rasa Presiden sudah berulang kali menegaskan komitmen beliau untuk menjaga disiplin fiskal. Jadi, ini perlu diulang pada kali ini, dan yang terakhir mengenai governance terkait dengan BUMN,” kata Mari Elka.
Dia melanjutkan kekhawatiran mengenai Danantara juga dapat direspons dengan penjelasan bahwa Danantara dikelola secara profesional.
“Misalnya, mengenai Danantara bahwa itu semua akan menggunakan professional management, dan akan digunakan transparansi dan governance yang tepat. Jadi, saya rasa ini perlu dijelaskan saja sih dengan baik,” kata Mari.