Bagikan:
Bagikan:
JAKARTA – PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) berpotensi meraih keuntungan besar dari peluncuran iPhone 16 di Indonesia. Sebagai distributor utama produk Apple, ERAA diperkirakan akan mendapatkan dorongan signifikan terhadap penjualan dan laba bersihnya pada 2025.
Perangkat terbaru Apple ini telah mendapatkan sertifikasi TKDN dari Kemenperin serta sertifikasi postel dari Komdigi. Lima varian iPhone 16 telah terdaftar di laman sertifikasi postel Kemenkomdigi pada akhir pekan lalu. "iPhone 16 diprediksi berkontribusi signifikan terhadap perseroan, seperti iPhone 15 sebelumnya," ujar Analis Sinarmas Sekuritas, Vita Lestari, dikutip pada Senin, 17 Maret 2025.
Di luar faktor iPhone 16, ERAA juga memperluas bisnisnya dengan menggandeng Honor Indonesia melalui Erajaya Digital. Honor, merek ponsel asal China yang sebelumnya merupakan anak usaha Huawei, kembali masuk ke Indonesia. Honor mencatat pertumbuhan penjualan lebih dari 50% pada Desember 2024, dengan lonjakan 77% di Eropa pada kuartal IV-2024.
Selain itu, ERAA melanjutkan ekspansi di sektor gaya hidup melalui PT Era Boga Nusantara (EBN), anak usaha dengan kepemilikan 99,99%. Pada awal 2025, EBN mengakuisisi 40% saham PT Chagee Era Indonesia, yang membawa brand teh modern Chagee ke pasar lokal. Langkah diversifikasi ini memperluas bisnis ERAA di luar sektor ritel gadget.
Anak usaha ERAA yang telah melantai di bursa, PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL), juga bersiap menggebrak pasar otomotif dengan menjual mobil listrik Xpeng di Indonesia. Sebagai Agen Pemegang Merek (APM) Xpeng, ERAL berencana menjual model X9 dan G6 dengan harga kompetitif di pasar global.
Secara finansial, ERAA mencatatkan kinerja solid hingga kuartal III-2024. Penjualan bersihnya mencapai Rp48,6 triliun, meningkat 13,52% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp42,81 triliun. Laba bersihnya juga melesat 59,88% menjadi Rp791,16 miliar dari sebelumnya Rp494,84 miliar.
Berdasarkan laporan keuangannya, penjualan ERAA paling banyak disumbang dari penjualan ponsel dan tablet sebesar Rp39,42 triliun hingga kuartal III-2024, naik 14,02% secara tahunan (year on year/yoy). Dengan hadirnya iPhone 16, hal ini bisa menjadi katalis positif bagi perusahaan.
Analis Yuanta Research, Chandra Pasaribu, memperkirakan laba ERAA pada 2024 meningkat 33,9%, sementara pada 2025 diproyeksikan naik 21,7%. Dengan momentum positif dari iPhone 16 dan strategi diversifikasi bisnis, Yuanta mempertahankan rekomendasi beli untuk saham ERAA dengan target harga Rp570 per saham, yang berpotensi menguat 50% dari harga saat ini sebesar Rp380 per saham.
Selain berbagai katalis positif tersebut, ERAA juga akan melakukan perombakan manajemen melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 19 Maret 2025. Dalam pengumuman resminya di BEI, perseroan menyebut agenda utama RUPSLB adalah perubahan susunan direksi dan dewan komisaris.
Perubahan ini dilakukan setelah Ardy Hady Wijaya mengundurkan diri dari posisinya sebagai komisaris utama dan Keith Ardy Hady Wijaya mundur dari jabatan direktur per 31 Januari 2025. "RUPSLB ini adalah tahapan awal dalam New ERAA, sehingga market berharap kepemimpinan baru akan mendongkrak kinerja ERAA ke depan," tambah Vita.
Dengan berbagai katalis positif ini, ERAA diperkirakan menikmati pertumbuhan bisnis yang kuat. iPhone 16 menjadi pendorong utama kinerja keuangan tahun ini, sementara perubahan manajemen diharapkan membawa dampak positif bagi strategi bisnis perusahaan ke depan.