logo
Ikuti Kami di:

Hanan Attaki Bicara Pentingnya Prinsip Keberlanjutan dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam

Hanan Attaki Bicara Pentingnya Prinsip Keberlanjutan dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Ilustrasi tambang batu bara.
Distika Safara Setianda14 Maret, 2025 01:05 WIB

JAKARTA – Ulama dan tokoh agama Hanan Attaki mengimbau umat Islam di seluruh dunia untuk menerapkan prinsip keberlanjutan dalam pemanfaatan sumber daya alam.

Menurutnya, dengan menerapkan prinsip keberlanjutan dalam pemanfaatan sumber daya alam bertujuan untuk menjaga keseimbangan ekosistem demi keberlanjutan bagi generasi mendatang.

Bumi mengandung kekayaan alam yang berlimpah, termasuk mineral seperti bauksit, nikel, tembaga, emas, timah, dan batu bara.

Menurut dia, manusia diperkenankan untuk memanfaatkan sumber daya tersebut demi kesejahteraan bersama. Namun, Islam tetap menegaskan pentingnya menjaga dan melindungi lingkungan dalam proses mengoptimalkan manfaat sumber daya alam mineral.

Hanan Attaki mengungkapkan bahwa dalam Al-Quran terdapat surat Al-Hadid, yang berarti logam, di mana salah satu ayatnya menjelaskan bahwa bumi kaya akan mineral dengan berbagai manfaat.

“Umat manusia diperkenankan untuk mengeksploitasi mineral tersebut dan mengolahnya menjadi berbagai macam barang kebutuhan yang memberi manfaat bagi kehidupan,” kata Hanan Attaki saat Buka Bersama Grup MIND ID Bersama Media, Rabu, 12 Maret 2024.

“Itu Allah memberi izin untuk mengelola dan memanfaatkannya. Inisiatif yang bisa memanfaatkan untuk kemaslahatan orang lain. Hanya saja, pemanfaatannya harus benar dan harus tetap menjaga lingkungan. Bukan sekadar eksploitasi,” terang dia.

Ia mengutip sebuah hadis Nabi Muhammad SAW yang menekankan pentingnya menanam pohon, bahkan pada saat akhir zaman. Menurutnya, hadis tersebut mengandung pesan kuat tentang keberlanjutan serta bagaimana tindakan manusia saat ini dapat berdampak positif bagi generasi yang akan datang.

Hanan menyampaikan, Allah menciptakan Nabi Adam dan memberinya amanah sebagai khalifah di bumi untuk memakmurkannya. Ia menekankan, manusia tidak seharusnya hanya mengeksploitasi kekayaan alam semata. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk menjaga keberlanjutan kehidupan di bumi.

Sustainability, keberlanjutan jangan selesai di kita. Bahkan, jika terjadi kiamat, kita masih diharuskan untuk menanam benih pohon yang ada di tangan kita,” ujarnya.

Umat Islam Turut Peduli

Dia berharap umat Islam turut peduli terhadap kelestarian lingkungan, baik flora dan fauna. Ia menekankan dalam setiap pekerjaan yang dilakukan, manusia perlu mempertimbangkan kebutuhan makhluk hidup lainnya (flora dan fauna) agar keseimbangan alam tetap terjaga.

“Manusia itu diberikan rasa kasih sayang, dan rasa kasih sayang ini harusnya bisa kita berikan juga untuk tumbuhan dan hewan. Jangan sampai hasil pekerjaan kita justru malah membuat penderitaan bagi mereka,” katanya.

Serupa dengan Kementerian Agama melalui konsep Ekoteologi. Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam berbagai kesempatan menegaskan pentingnya pendekatan ekoteologi sebagai upaya mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan dalam pelestarian lingkungan.

Ekoteologi sendiri dapat diartikan sebagai konsep yang membahas hubungan antara pandangan teologis dan filosofis dalam ajaran agama dengan alam, khususnya lingkungan.

“Konsep khalifah dalam Islam menjadi landasan moral untuk mengajarkan siswa menjaga lingkungan hidup. Al Qur’an dan hadis memberi pesan tegas untuk tidak merusak bumi,” ujarnya.