logo
Ikuti Kami di:

FORE Percaya Diri IPO, Pendapatan Meningkat 135 Persen Ditopang Bisnis Kopi

FORE Percaya Diri IPO, Pendapatan Meningkat 135 Persen Ditopang Bisnis Kopi
Gerai Fore Coffe di Alternative Cibubur
Alvin Pasza Bagaskara19 Maret, 2025 12:01 WIB

JAKARTA – PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) semakin memperkuat posisinya di industri kopi Indonesia. Setelah mengalami lonjakan pendapatan signifikan dari bisnis kopinya, perusahaan berencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui initial public offering (IPO).

Berdasarkan prospektus perusahaan, Fore Kopi membukukan pendapatan bersih Rp727,37 miliar pada sembilan bulan pertama 2024, tumbuh 135,35% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh ekspansi agresif dan strategi pemasaran digital yang efektif.

Tercatat hingga kuartal III-2024, Fore Kopi telah membuka 68 gerai baru, membawa totalnya menjadi 172 unit. Setelah IPO, perusahaan menargetkan penambahan 140 gerai lagi untuk mencapai lebih dari 300 unit gerai di seluruh Indonesia.

Sebagai informasi, segmen minuman menyumbang pendapatan terbesar FORE dengan rincian Rp660,44 miliar (90,8%), makanan Rp63,46 miliar (8,7%), dan merchandise Rp3,47 miliar (0,5%). Peningkatan pendapatan juga didorong oleh inovasi produk, bundling, serta kampanye promosi dan kolaborasi dengan brand ambassador.

Tak ayal, pada kuartal III-2024, Fore Kopi berhasil membalikkan rugi menjadi laba bersih sebesar Rp42,35 miliar, setelah sebelumnya mencatatkan defisit Rp16,48 miliar pada 2023. Kondisi ini mencerminkan efisiensi operasional, pengelolaan biaya, dan peningkatan transaksi pelanggan.

Sementara itu, beban operasional meningkat menjadi Rp398,42 miliar, dari Rp198,34 miliar, akibat ekspansi, pemasaran, dan gaji karyawan. Beban pokok penjualan melonjak menjadi Rp280,82 miliar, sementara beban keuangan naik menjadi Rp9,12 miliar karena biaya bunga dan sewa outlet.

Meski begitu, pada 30 September 2024, total aset Fore Kopi tercatat berada di angka Rp604,78 miliar, naik dari Rp339,44 miliar pada 2023. Peningkatan ini berasal dari kenaikan aset hak guna yang melonjak 107% menjadi Rp247,49 miliar, mencerminkan pertumbuhan signifikan.

Liabilitas perusahaan meningkat menjadi Rp381,47 miliar, terutama disebabkan oleh lonjakan liabilitas sewa sebesar 231%. Meskipun demikian, ekuitas tumbuh signifikan dari Rp77,48 miliar menjadi Rp223,31 miliar, menunjukkan pemulihan modal yang solid pasca ekspansi.

Valuasi FORE

Fore Kopi berencana menawarkan 1,88 miliar saham di BEI dengan harga penawaran antara Rp160 hingga Rp202 per saham, mengumpulkan dana maksimal Rp379,76 miliar untuk mendukung ekspansi dan pengembangan bisnis ke depan.

Berdasarkan harga penawaran tersebut, valuasi perusahaan pasca-IPO diperkirakan antara Rp1,43 triliun hingga Rp1,80 triliun, tergantung pada harga saham yang ditetapkan. Fore Kopi dijadwalkan tercatat di BEI pada 11 April 2025 dengan kode saham FORE.

Penawaran umum akan berlangsung dari 26 Maret hingga 9 April 2025, dengan masa bookbuilding dijadwalkan pada 19 hingga 21 Maret 2025. Setelah IPO, perusahaan akan melepas hingga 21,08% saham kepada publik untuk mendanai ekspansi lebih lanjut.

Sebelum IPO, mayoritas saham Fore Kopi dimiliki oleh Foremost Horizon Pte. Ltd. (99,997%) dan OCI Pte. Ltd. (0,003%). Setelah IPO, Foremost Horizon tetap menjadi pemegang saham terbesar dengan 78,918% saham, sementara publik memiliki 21,08%.

Tags:Kopi