logo
Ikuti Kami di:

Di Mana Posisi Rupiah? Ini Negara dengan Mata Uang Terkuat dan Terlemah di Dunia

Di Mana Posisi Rupiah? Ini Negara dengan Mata Uang Terkuat dan Terlemah di Dunia
Dinar Kuwait (KWD).
Distika Safara Setianda12 April, 2025 22:06 WIB

JAKARTA – Pernahkah Anda bertanya-tanya mata uang mana yang terkuat dan terlemah di dunia? Ada banyak faktor yang dapat mendorong nilai suatu mata uang naik dalam peringkat global, mulai dari inflasi yang rendah, perekonomian yang solid, suku bunga yang kompetitif, hingga ekspor minyak dan gas.

Di samping itu, Mata uang yang lemah biasanya diartikan sebagai mata uang dengan nilai yang rendah atau terus menurun jika dibandingkan dengan mata uang lainnya.

Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan penurunan nilai mata uang, seperti intervensi dari bank sentral, lonjakan impor, penurunan pendapatan ekspor, perubahan tingkat inflasi, hingga ketidakstabilan politik.

Negara dengan Mata Uang Terkuat di Dunia

Dilansir dari Wise, berikut mata uang terkuat di dunia:

1. Dinar Kuwait (KWD)

Dinar Kuwait (KWD) merupakan mata uang terkuat di dunia, dan hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah karena Kuwait memiliki salah satu cadangan minyak terbesar di dunia.

Selain itu, Kuwait juga merupakan negara yang makmur, dengan pemerintah yang fokus pada pengembangan sektor swasta, diversifikasi ekonomi, serta kebijakan anggaran yang bijaksana. Seluruh faktor ini turut memperkuat stabilitas dan ketahanan dinar Kuwait.

Negara yang terletak di perbatasan dengan Irak dan Arab Saudi ini memiliki fondasi ekonomi yang kuat, dengan tingkat pengangguran yang sangat rendah, yakni sekitar 2,10% pada tahun 2023.

2. Dinar Bahrain (BHD)

Dinar Bahrain (BHD) menempati posisi kedua sebagai mata uang paling bernilai di dunia. Sektor minyak dan gas kembali menjadi faktor utama di balik kekuatan mata uang ini, karena sebagian besar pendapatan nasional berasal dari ekspor kedua komoditas tersebut.

Selain itu, Bahrain telah berkembang menjadi pusat keuangan regional, yang berhasil menarik modal internasional dan mendorong pertumbuhan ekonominya.

3. Rial Oman (OMR)

Rial Oman (OMR) merupakan salah satu mata uang terkuat di dunia, yang kekuatannya juga didukung oleh ekspor minyak dan gas. Meski begitu, pemerintah Oman tengah berupaya mengurangi ketergantungan terhadap sektor minyak.

Berbagai langkah telah diambil untuk mendukung perkembangan sektor lain guna mendiversifikasi perekonomian, yang diharapkan dapat menjaga ketahanan nilai rial dalam jangka panjang.

4. Dinar Yordania (JOD)

Dinar Yordania (JOD) menempati posisi tinggi di daftar mata uang terkuat dunia karena sejumlah faktor. Meskipun merupakan negara pengekspor minyak dan gas, Yordania tidak terlalu bergantung pada sektor tersebut dibandingkan beberapa negara tetangganya.

Keberhasilan dinar juga didukung oleh kebijakan Bank Sentral Yordania yang berhati-hati dalam menjalankan kebijakan moneter dan fiskal. Bank sentral berkomitmen pada stabilitas harga dan fleksibilitas nilai tukar, serta menjaga cadangan devisa yang memadai untuk menghadapi guncangan ekonomi dari luar.

5. Poundsterling Inggris (GBP)

Pada tahun 2024, pound menduduki peringkat kelima sebagai mata uang terkuat di dunia, meskipun menghadapi gejolak akibat Brexit dan ketidakpastian hubungan antara Inggris dan Uni Eropa. Inggris juga mengalami ketidakstabilan politik, seperti kebijakan anggaran mini dari Perdana Menteri Liz Truss saat itu, yang sempat menyebabkan penurunan tajam nilai tukar pound.

Meski mengalami fluktuasi dalam beberapa tahun terakhir, pound tetap menjadi salah satu mata uang yang paling banyak diperdagangkan di dunia. Kekuatan dan ketahanannya sebagian besar didukung oleh reputasi Inggris sebagai salah satu negara dengan Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar secara global.

Negara dengan Mata Uang Terlemah di Dunia

Dilansir dari Wise, berikut mata uang terlemah di dunia:

1. Pound Lebanon (LBP)

Pound Lebanon (LBP) merupakan mata uang terlemah di dunia, dan telah menempati posisi teratas dalam daftar ini selama beberapa tahun terakhir. Kondisi ini disebabkan oleh inflasi yang tinggi, perekonomian yang terpuruk, serta ketidakstabilan politik. Selain itu, Lebanon juga telah menghadapi krisis perbankan yang berlangsung sejak tahun 2019.

2. Rial Iran (IRR)

Rial Iran (IRR) telah mengalami tekanan sejak kegagalan kesepakatan nuklir antara Iran dan Amerika Serikat pada tahun 2015, yang disertai dengan penerapan sanksi berat. Nilai rial sempat anjlok tajam, kemudian relatif stabil dalam beberapa tahun terakhir, namun kembali tertekan akibat meningkatnya ketegangan di kawasan Timur Tengah.

3. Dong Vietnam (VND)

Mata uang terlemah ketiga di dunia adalah dong Vietnam (VND). Salah satu penyebab utamanya adalah adanya pembatasan terhadap tenaga ahli asing, yang juga berdampak pada penurunan volume investasi. Selain itu, Bank Sentral Vietnam telah melakukan depresiasi nilai dong dalam beberapa tahun terakhir sebagai bagian dari strategi untuk mendorong ekspor.

4. Kip Laos (LAK)

Kip Laos (LAK) termasuk salah satu mata uang terlemah di dunia akibat berbagai faktor yang saling berkaitan. Beberapa di antaranya adalah inflasi yang tinggi, pertumbuhan ekonomi yang lambat, serta meningkatnya utang luar negeri.

5. Leone Sierra Leone (SLL)

Leone Sierra Leone (SLL) memiliki kesamaan dengan kip Laos dalam hal penurunan nilainya yang disebabkan oleh berbagai faktor. Di antaranya adalah tingginya tingkat utang dan inflasi, pertumbuhan ekonomi yang lambat, serta dampak jangka panjang dari krisis kesehatan besar seperti wabah virus Ebola.

Itu dia negara dengan mata uang tertinggi dan terendah di dunia. Lantas bagaimana dengan Indonesia? Rupiah Indonesia (IDR) termasuk salah satu mata uang terlemah di dunia, berada di urutan keenam. Hal ini karena dua faktor utama yaitu tingginya inflasi dan kekhawatiran akan potensi resesi ekonomi.

Kedua hal ini memberikan tekanan terhadap nilai rupiah, meskipun Indonesia merupakan salah satu negara dengan PDB terbesar di kawasan Asia Tenggara.