Bagikan:
Salat Idulfitri/tni.au.mil
undefinedBagikan:
JAKARTA – Hanya hitungan hari Lebaran kian dekat, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah memutuskan 1 Syawal 1446 H akan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.
Oleh karena itu, warga Muhammadiyah dapat melaksanakan salat Idulfitri pada hari tersebut di berbagai tempat yang telah disiapkan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM), Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM), dan Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM).
Salat Idulfitri Muhammadiyah akan diselenggarakan di berbagai lokasi, baik di lapangan terbuka maupun di masjid-masjid Muhammadiyah di seluruh Indonesia. Berikut adalah beberapa kota besar yang mengadakan salat Idulfitri Muhammadiyah.
Sementara, untuk informasi lebih lengkap mengenai lokasi salat Idulfitri di berbagai daerah, warga Muhammadiyah dapat menghubungi PCM dan PRM setempat. Selain itu, beberapa wilayah juga akan membagikan informasi lebih lanjut melalui media sosial serta pengumuman di masjid-masjid Muhammadiyah setempat.
Salat Idulfitri Muhammadiyah akan dilaksanakan pada pagi hari setelah matahari terbit, sesuai dengan jadwal yang ditetapkan di masing-masing daerah. Umumnya, salat dimulai antara pukul 05.30 hingga 07.00 waktu setempat. Jamaah disarankan datang lebih awal agar dapat beribadah dengan khusyuk dan memperoleh tempat yang nyaman.
Jamaah juga disarankan untuk mengenakan pakaian terbaik, membawa sajadah sendiri, dan menjaga ketertiban di lokasi salat. Selain itu, dianjurkan untuk memperbanyak takbir sebelum salat dimulai sebagai ungkapan syukur atas nikmat Ramadan yang telah dilalui.
Salat Idulfitri dilaksanakan secara berjamaah dan umumnya digelar di lapangan terbuka. Agar pelaksanaannya lebih khusyuk, sebaiknya memahami tata cara Salat Idulfitri 2025 Muhammadiyah. Berikut caranya:
1. Salat Idulfitri sebaiknya dilakukan di lapangan terbuka dan dilanjutkan dengan khutbah.
2. Salat Idulfitri dilakukan tanpa azan dan iqamat.
3. Tidak dianjurkan salat sunah, baik sebelum maupun sesudah Salat Idulfitri.
4. Memasang sutrah atau pembatas di depan imam salat.
5. Salat Idulfitri dilaksanakan dari dua rakaat, dengan cara rakaat pertama bertakbir 7 kali dan rakaat kedua bertakbir 5 kali. Tidak ada bacaan-bacaan di sela takbir-takbir tersebut.
6. Disunahkan bagi imam untuk membaca surat Al-A’la pada rakaat pertama dan surat Al-Ghasiyah pada rakaat kedua.
7. Imam dapat membaca surat Qaf pada rakaat pertama dan surat Al-Qamar pada rakaat kedua.
8. Setelah salat selesai, khutbah Idulfitri disampaikan berisi nasihat serta ajakan untuk berbuat kebaikan, diawali dengan “Alhamdulillah.”
Salat Idulfitri memiliki banyak keutamaan, di antaranya:
1. Sebagai ungkapan syukur kepada Allah setelah melaksanakan ibadah puasa Ramadan selama sebulan penuh.
2. Menyemarakkan sunnah Rasulullah SAW, karena salat ini dianjurkan untuk seluruh umat Islam, baik pria maupun wanita.
3. Sebagai momen untuk mempererat persaudaraan dan silaturahmi, di mana umat Islam berkumpul dan saling memaafkan.
4. Mendapatkan pahala berlipat ganda, terutama bagi mereka yang datang lebih awal dan mengikuti khutbah dengan penuh khusyuk.
5. Menjaga ukhuwah Islamiyah dengan tetap menghormati perbedaan dalam penentuan 1 Syawal serta mengutamakan kebersamaan dalam merayakan Idulfitri.