Bagikan:
Bagikan:
JAKARTA - Pensiun dini adalah kondisi di mana seseorang memutuskan berhenti bekerja tetap jauh sebelum usia pensiun resmi (biasanya 55–60 tahun). Tujuan pensiun dini bukan hanya untuk berhenti bekerja, tapi juga untuk bisa hidup dengan nyaman tanpa tekanan keuangan.
Sedangkan financial freedom atau kebebasan finansial berarti kondisi ketika seseorang memiliki cukup aset atau penghasilan pasif untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa harus bekerja aktif lagi.
Menggabungkan keduanya berarti Anda ingin berhenti bekerja lebih awal, tanpa khawatir soal keuangan—dan salah satu instrumen yang banyak dipilih karena keamanannya adalah deposito.
Tapi, apakah mungkin pensiun dini dan hidup bebas finansial hanya dengan mengandalkan deposito?
Kenapa Memilih Deposito?
Deposito adalah produk simpanan bank yang memberikan bunga lebih tinggi dibanding tabungan biasa, dengan jangka waktu tertentu dan dana tidak bisa diambil sewaktu-waktu tanpa penalti. Beberapa alasan deposito menjadi pilihan banyak orang:
Namun, imbal hasil deposito juga terbatas. Karena itu, untuk mengandalkan deposito sebagai sumber penghasilan pensiun dini, perlu strategi yang matang.
Langkah-Langkah Menuju Pensiun Dini dengan Andalan Deposito
1. Tentukan Usia Pensiun Dini dan Proyeksi Lama Hidup
Misalnya, Anda ingin pensiun pada usia 40 tahun dan memperkirakan hidup hingga usia 80 tahun. Berarti, Anda perlu membiayai hidup selama 40 tahun tanpa penghasilan aktif. Ini menjadi dasar untuk menentukan berapa besar dana yang harus disiapkan.
2. Hitung Biaya Hidup Bulanan Saat Pensiun
Lakukan estimasi kebutuhan bulanan Anda nanti, sesuaikan dengan gaya hidup dan inflasi. Misalnya:
Dalam 10 tahun, biaya hidup Rp10 juta akan menjadi sekitar Rp14,8 juta per bulan akibat inflasi. Maka, Anda harus menyiapkan dana yang mampu menghasilkan Rp14,8 juta per bulan saat pensiun.
3. Tentukan Target Dana Pensiun
Misalnya, Anda ingin hidup dengan Rp14,8 juta per bulan selama 40 tahun (480 bulan). Total dana yang dibutuhkan secara kasar:
Rp14,800,000 x 480 bulan = Rp7,104,000,000
Namun, ini belum memperhitungkan bunga dari deposito. Jika dana tersebut ditempatkan di deposito dengan bunga bersih 4% per tahun (setelah pajak), maka Anda tidak harus menyiapkan Rp7,1 miliar sekaligus, karena bunga akan membantu menutupi sebagian kebutuhan.
4. Simulasikan Penghasilan dari Deposito
Asumsikan:
Jika Anda bisa hidup dengan Rp15 juta per bulan, maka penghasilan dari deposito ini sudah mencukupi.
Artinya, untuk pensiun dini dengan deposito, Anda butuh menyiapkan minimal Rp5 miliar sebagai modal pokok yang tetap utuh dan hanya digunakan untuk menghasilkan bunga bulanan.
Strategi Mengumpulkan Dana Rp5 Miliar
1. Mulai Sedini Mungkin
Semakin awal Anda mulai menabung, semakin ringan beban Anda. Misalnya, jika Anda mulai usia 25 tahun dan menargetkan pensiun di usia 45 tahun, Anda punya waktu 20 tahun. Dengan asumsi imbal hasil investasi rata-rata 8% per tahun (dari instrumen selain deposito, seperti reksadana), Anda perlu menabung sekitar:
Rp6,5 juta per bulan selama 20 tahun.
Setelah dana terkumpul, baru dialihkan ke deposito.
2. Gaya Hidup Minimalis dan Hemat
Tanpa pengendalian gaya hidup, target pensiun dini akan sulit tercapai. Disiplin dalam:
3. Gunakan Pendapatan Tambahan untuk Investasi
Cobalah mendapatkan sumber penghasilan tambahan seperti:
Laba dari pendapatan tambahan bisa langsung disimpan untuk mempercepat pencapaian dana pensiun.
Baca Juga: Deposito Krom Bank Meroket 41,6 Persen, Bank Digital Semakin Digandrungi
Menyusun Portofolio Menuju Dana Deposito
Karena bunga deposito tergolong kecil untuk akumulasi dana, sebaiknya selama masa kerja aktif Anda memanfaatkan instrumen yang lebih agresif, misalnya:
Setelah dana mendekati target (misalnya 80% tercapai), barulah dialihkan ke deposito secara bertahap guna menjaga keamanan nilai pokok.
Risiko dan Catatan Penting
1. Inflasi
Inflasi akan menggerus daya beli uang Anda. Karena bunga deposito sering kali lebih rendah dari inflasi aktual, penting untuk menghitung secara konservatif dan menambahkan buffer dana.
2. Pajak
Pajak bunga deposito 20% cukup signifikan. Maka Anda harus menghitung bunga bersih untuk proyeksi penghasilan.
3. Gaya Hidup Setelah Pensiun
Pensiun dini bukan berarti berhenti total dari aktivitas. Banyak orang yang pensiun dini tapi tetap menjalankan aktivitas produktif seperti:
Aktivitas ini selain memberi penghasilan tambahan, juga membantu menjaga kesehatan mental.
Alternatif: Laddering Deposito
Untuk mengelola arus kas dan bunga, Anda bisa menggunakan teknik laddering deposito:
Misalnya, Anda membagi Rp5 miliar menjadi lima bagian, lalu:
Setelah jatuh tempo, putar kembali untuk mempertahankan likuiditas dan tetap mendapatkan bunga optimal. Teknik ini memberi fleksibilitas sambil menjaga pendapatan rutin.
Kesimpulan: Apakah Bisa Pensiun Dini dengan Deposito?
Bisa, dengan catatan:
Meskipun deposito bukan alat investasi terbaik untuk akumulasi dana, ia sangat cocok untuk fase distribusi—yaitu saat Anda sudah pensiun dan hanya ingin penghasilan pasif yang stabil dan aman.