logo
Ikuti Kami di:

Bitcoin di Bulan Ramadan 2025: Tembus US$100K atau Koreksi?

Bitcoin di Bulan Ramadan 2025: Tembus US$100K atau Koreksi?
Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Freepik)
Idham Nur Indrajaya07 Maret, 2025 20:30 WIB

JAKARTA - Bulan Ramadan bukan hanya menjadi momen penuh berkah bagi umat Muslim, tetapi juga memberikan peluang menarik bagi para investor dan trader kripto. 

Selain meningkatkan aktivitas spiritual, banyak trader yang tetap aktif di pasar untuk memanfaatkan volatilitas harga Bitcoin. Namun, pertanyaannya, apakah Ramadan 2025 akan membawa Bitcoin menuju level US$100.000 atau justru memicu koreksi harga?

Menurut Fyqieh Fachrur, Analis dari Tokocrypto, bulan Ramadan sering kali menghadirkan pola pergerakan harga yang unik di pasar kripto. 

"Dengan volatilitas pasar yang tinggi, trader bisa memanfaatkan strategi yang lebih optimal dengan memahami tren historis Bitcoin selama Ramadan serta menerapkan manajemen risiko yang baik," ujarnya melalui hasil riset yang diterima TrenAsia, dikutip Jumat, 7 Maret 2025. 

Data historis menunjukkan bahwa dalam empat tahun terakhir, harga Bitcoin cenderung mengalami penurunan selama Ramadan:

  • 2021: -5.29%
  • 2022: -16.05%
  • 2023: -1.99%
  • 2024: -4.09%

Meski demikian, Fyqieh menekankan bahwa data historis tidak selalu menjadi acuan pasti untuk pergerakan harga di masa depan. Volatilitas yang terjadi justru bisa dimanfaatkan oleh trader untuk memperoleh keuntungan melalui strategi trading yang tepat.

Faktor yang Mempengaruhi Harga Bitcoin Selama Ramadan

Menurut analisis pasar, ada beberapa faktor yang memengaruhi fluktuasi harga Bitcoin selama Ramadan:

  1. Penurunan Aktivitas Trader: Beberapa trader mungkin mengurangi aktivitasnya karena fokus pada ibadah, sehingga likuiditas pasar berkurang dan mempengaruhi pergerakan harga.
  2. Sentimen Pasar yang Lebih Tenang: Dengan lebih sedikit transaksi, volatilitas harga bisa menjadi lebih tajam, baik ke atas maupun ke bawah.
  3. Faktor Eksternal: Kebijakan ekonomi global, regulasi terbaru di industri kripto, serta sentimen pasar secara umum juga bisa memainkan peran besar dalam menentukan arah harga Bitcoin.

Potensi Bitcoin Naik di Ramadan 2025

Berbeda dari tren sebelumnya, Ramadan 2025 diperkirakan membawa optimisme baru bagi Bitcoin. Beberapa faktor yang mendukung potensi kenaikan harga antara lain:

  • Momentum Bullish di Pasar: Bitcoin baru-baru ini mengalami lonjakan harga hampir 8% dalam sehari, kembali ke level di atas US$90.000 setelah sempat turun ke bawah US$80.000.
  • Dukungan dari Donald Trump: Spekulasi mengenai rencana mantan Presiden AS, Donald Trump, untuk menciptakan cadangan kripto nasional telah mendorong harga Bitcoin naik 12% dari US$85.000 menjadi US$95.000 pada awal Maret 2025.
  • White House Crypto Summit: Acara ini yang dijadwalkan pada 7 Maret diperkirakan akan memberikan sentimen positif bagi pasar, terutama jika ada pengumuman kebijakan strategis terkait Bitcoin.
  • Kebijakan Ekonomi AS: Keputusan pemerintah AS untuk menaikkan tarif impor sebesar 25% terhadap barang dari Kanada dan Meksiko dapat memengaruhi dinamika pasar global, termasuk kripto.
  • Perbandingan Modal Franchise SPBU Pertamina, Shell, dan BP
  • Kopdes Merah Putih dan Ambisi Ekonomi Kerakyatan Prabowo
  • Riset Buktikan Produk Tembakau Alternatif Kurangi Risiko Sistem Pernapasan

Apakah Bitcoin Bisa Menembus US$100.000?

Saat ini, Bitcoin diperdagangkan di kisaran US$87.190 setelah mengalami tekanan jual yang cukup tinggi di pasar spot. Jika momentum bullish terus berlanjut, Bitcoin berpotensi menguji level resistensi di US$94.833. Jika berhasil ditembus, harga bisa melanjutkan reli ke US$99.472 dan bahkan menembus level psikologis US$100.000 untuk pertama kalinya sejak Februari 2025.

Namun, investor perlu tetap berhati-hati. Meskipun prospek bullish tampak menjanjikan, pasar kripto tetap memiliki volatilitas tinggi. Jika ekspektasi terhadap White House Crypto Summit tidak terpenuhi, Bitcoin bisa mengalami koreksi tajam hingga ke level US$78.179.