BEIJING-Produsen mobil China telah mengembangkan baterai yang memungkinkan kendaraan listrik (EV) untuk mengisi daya hampir secepat pengisian tangki bensin mobil biasa.
Baterai baru tersebut diberi nama e-platform yang dikembangkan BYD. Sebuah perusahaan China yang menyalip Tesla sebagai penjual kendaraan listrik terbanyak di dunia.
Baterai tersebut diberi peringkat 10C. Ini berarti baterai dapat memindahkan muatan pada kecepatan sepuluh kali lipat dari kapasitas nominalnya. Platform elektronik dapat mencapai muatan penuh hanya dalam sekitar enam menit.
Pada daya pengisian puncaknya sebesar 1.000 kilowatt , kecepatan pengisian baterai dua kali lebih cepat dari supercharger 500 kW Tesla. Ini berarti bahwa dua model baru yang menggunakan baterai tersebut dapat menempuh jarak hingga 400 kilometer hanya dengan pengisian daya selama lima menit. Dua model baru tersebut adalah sedan Han L dari BYD dan SUV Tang L.
- Pertamina Patra Niaga Perkuat Stok BBM dan Layanan Arus Mudik Lebaran 2025
- Dividen BBTN 2025 Naik! Rasio Payout Capai 25 Persen, Bagaimana Prospek Sahamnya?
- Agus Sutomo: Dari Jenderal Kopassus jadi Direktur BUMN
"Kami telah berupaya mencapai tujuan untuk membuat waktu pengisian daya kendaraan listrik sesingkat waktu pengisian bahan bakar kendaraan berbahan bakar bensin," kata pendiri BYD Wang Chuanfu pada acara peluncuran di Shenzhen, China Selasa 25 Maret 2025. "Ini adalah pertama kalinya dalam industri ini unit megawatt dicapai pada daya pengisian daya."
Untuk mengisi daya dengan kecepatan tinggi, platform elektronik bekerja dengan menciptakan tegangan tinggi dan mengalirkan arus besar ke mobil yang sedang mengisi daya. Namun, arus tinggi juga cenderung menghasilkan panas yang merusak baterai kendaraan listrik.
Untuk mengatasi hal ini, BYD mengatakan mereka telah mengurangi resistansi internal di dalam baterai secara signifikan. Chip daya silikon karbida baru milik perusahaan tersebut juga dirancang untuk menahan tegangan yang lebih tinggi.
Untuk memfasilitasi peluncuran mobil tersebut, BYD mengatakan akan memasang jaringan 4.000 stasiun pengisian daya cepat di seluruh China. Teknologi ini saat ini hanya tersedia di negara tersebut, dan perusahaan tersebut belum mengonfirmasi apakah akan menyediakannya secara internasional.
