Perbankan
15 April, 2025 14:00 WIB
Penulis:Idham Nur Indrajaya
Editor:Ananda Astridianka
JAKARTA - Kinerja intermediasi lembaga keuangan pada Februari 2025 mencatat tren positif secara umum. Perbankan, perusahaan pembiayaan (multifinance), dan fintech peer-to-peer (P2P) lending sama-sama menunjukkan pertumbuhan kredit yang solid, meskipun terdapat perbedaan signifikan dalam hal kualitas risiko pembiayaan.
1. Perbankan: Tumbuh Stabil dengan Risiko Kredit Paling Terjaga
Perbankan masih memegang posisi terdepan baik dari sisi pertumbuhan kredit maupun manajemen risiko. Kredit perbankan tumbuh sebesar 10,30% yoy menjadi Rp7.825 triliun, mempertahankan tren pertumbuhan dua digit (Januari 2025: 10,27% yoy).
Dari sisi kualitas aset, perbankan mencatatkan rasio NPL gross sebesar 2,22% dan NPL net 0,81%, sedikit meningkat dari Januari namun tetap jauh di bawah posisi Februari 2024 (2,35%). Rasio Loan at Risk (LaR) juga stabil di 9,77%, bahkan sudah berada di bawah level pra-pandemi (Desember 2019: 9,93%).
Segmen Buy Now Pay Later (BNPL) di perbankan masih kecil, hanya 0,25% dari total kredit, tetapi tumbuh tinggi sebesar 36,60% yoy, dengan total baki debet mencapai Rp21,98 triliun dan 23,66 juta rekening.
2. Perusahaan Pembiayaan: Pertumbuhan Lebih Rendah, Tapi Risiko Masih Terkendali
Di sektor pembiayaan, perusahaan pembiayaan atau multifinance mencatat pertumbuhan piutang sebesar 5,92% yoy menjadi Rp507,02 triliun, sedikit melambat dibandingkan bulan sebelumnya (6,04% yoy). Pertumbuhan terutama didorong oleh pembiayaan investasi yang naik 12,98% yoy.
Dari sisi risiko, profil kredit relatif sehat dengan NPF gross 2,87% dan NPF net 0,92%, menunjukkan penurunan dibandingkan Januari. Gearing ratio tercatat di 2,20 kali, jauh di bawah batas maksimum 10 kali.
Namun, di segmen BNPL, perusahaan pembiayaan menunjukkan pertumbuhan yang sangat tinggi sebesar 59,1% yoy menjadi Rp8,2 triliun, namun dengan NPF gross yang juga cukup tinggi di 3,68%.
3. Fintech P2P Lending: Pertumbuhan Tertinggi, Risiko Masih Relatif Tinggi
Fintech P2P lending mencatat pertumbuhan tertinggi di antara tiga sektor, dengan outstanding pembiayaan tumbuh 31,06% yoy menjadi Rp80,07 triliun. Namun, risiko kredit masih menjadi tantangan, tercermin dari Tingkat Wanprestasi 90 hari (TWP90) yang meningkat menjadi 2,78%, naik dari 2,52% di Januari.
Meski secara agregat TWP90 masih di bawah ambang batas risiko moderat, tren kenaikan ini perlu dicermati, mengingat karakteristik debitur dan sistem mitigasi risiko di fintech yang berbeda dari perbankan dan multifinance.
Urutan Berdasarkan Kinerja dan Kualitas Pembiayaan (Februari 2025):
Bagikan
Perbankan
sehari yang lalu
Bursa Saham
2 hari yang lalu