IDXCarbon Catat Lonjakan Transaksi dan Pengguna di Kuartal I-2025

18 April, 2025 22:06 WIB

Penulis:Alvin Bagaskara

Editor:Amirudin Zuhri

Kantor Bursa Efek - Panji 1.jpg
Logo di Kantor Bursa Efek Indonesia IDX di kawasan SCBD Jl Sudirman Jakarta Selatan, Kamis 26 Januari 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia

JAKARTA – Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) mencatatkan kinerja impresif sepanjang kuartal I-2025, dengan pertumbuhan signifikan di berbagai aspek. Salah satu pencapaian utama adalah peningkatan jumlah pengguna jasa sebesar 22% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi 111 entitas.

Corporate Secretary Bursa Efek Indonesia (BEI), Kautsar Primadi Nurahmad, menjelaskan bahwa pertumbuhan jumlah pengguna ini turut mendorong peningkatan volume perdagangan karbon. Sepanjang tiga bulan pertama 2025, volume transaksi tercatat mencapai 690.675 ton CO2e unit karbon.

“Jumlah ini melampaui total volume perdagangan karbon sepanjang tahun 2024 maupun 2023, dan menjadikan IDXCarbon sebagai salah satu bursa karbon dengan transaksi terbesar di tingkat regional,” ujar Kautsar dalam keterangannya kepada media, Kamis, 17 April 2025. 

Sebagai perbandingan, volume transaksi IDXCarbon pada tahun 2024 tercatat sebesar 413.764 ton CO2e. Adapun pada 2023, sejak resmi beroperasi pada 26 September hingga akhir tahun, transaksi tercatat sebesar 494.254 ton CO2e.

Saat ini, terdapat tujuh proyek pengurangan emisi berbasis teknologi yang telah diperdagangkan di IDXCarbon, dengan total unit karbon yang tersedia untuk diperdagangkan (available to be traded) mencapai 2.203.119 ton CO2e. Capaian ini memperkuat optimisme terhadap prospek perdagangan karbon di Indonesia.

“IDXCarbon terus berkoordinasi dengan OJK serta kementerian dan lembaga terkait guna mengembangkan ekosistem perdagangan karbon nasional, dengan visi menjadikan Indonesia sebagai pusat perdagangan karbon di Asia bahkan dunia,” tutur Kautsar.

Ia menambahkan, upaya mendorong likuiditas pasar karbon terus dilakukan dari sisi permintaan (demand) dan penawaran (supply), baik dari pasar domestik maupun internasional, sejalan dengan kebijakan dan regulasi pemerintah.

“Dengan kolaborasi bersama para pemangku kepentingan, kami yakin perdagangan karbon di Indonesia akan terus bertumbuh dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian target penurunan emisi nasional,” pungkasnya.