Bursa Saham
08 April, 2025 18:30 WIB
Penulis:Alvin Bagaskara
Editor:Amirudin Zuhri
JAKARTA - PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE), perusahaan ritel minuman berbasis kopi yang sedang berkembang pesat di Indonesia, resmi menetapkan harga saham untuk penawaran umum perdana (IPO) sebesar Rp188 per lembar.
Dengan harga tersebut, perusahaan menargetkan dana segar sebesar Rp383,44 miliar dari pelepasan 1,88 miliar saham baru atau setara 21,08% dari total modal setelah IPO. Harga IPO ini berada di tengah kisaran harga bookbuilding sebelumnya, yakni Rp160 hingga Rp202 per saham.
Sebegai informasi, penawaran umum ini berlangsung pada 8 hingga 10 April 2025, dan saham FORE direncanakan mulai tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 14 April 2025. Adapun nilai nominal per saham ditetapkan sebesar Rp70.
Melalui prospektus resminya, FORE menjelaskan bahwa dana hasil IPO akan digunakan untuk tiga prioritas utama. Pertama, perusahaan akan mengalokasikan sekitar Rp275 miliar untuk membuka sekitar 140 gerai baru di berbagai wilayah, termasuk Jabodetabek, pulau Jawa, hingga luar Jawa seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali.
Proses ekspansi ini dijadwalkan berlangsung bertahap selama 2025 hingga 2026. Dari total gerai baru yang direncanakan, sekitar 10% akan berupa outlet flagship, 80% outlet medium, dan 10% outlet satelit. Dana tersebut mencakup renovasi, peralatan, serta perlengkapan operasional.
Kedua, sekitar Rp60 miliar dari hasil IPO akan digunakan sebagai penyetoran modal kepada entitas anak perusahaan baru, PT Cipta Favorit Indonesia (CFI). Perusahaan ini merupakan lini bisnis baru Fore Kopi yang akan bergerak di sektor makanan, khususnya produk donat.
Nah, CFI dijadwalkan mulai beroperasi pada kuartal ketiga 2025, dan ditargetkan membuka sekitar 30 gerai. Komposisi outlet CFI terdiri dari 10% flagship, 65% medium, dan 25% satelit.
Sebelumnya, Direktur FORE, Mohammad Fahmi Rachmattulah, menyampaikan bahwa peluncuran bisnis donat ini merupakan bagian dari strategi diversifikasi perusahaan. Sementara itu, Direktur Utama FORE, Vico Lomar, menambahkan bahwa ekspansi CFI akan dilakukan secara hati-hati dan bertahap untuk menguji potensi pasar terlebih dahulu.
Ketiga, sisa dana IPO akan digunakan sebagai modal kerja. Penggunaan dana ini mencakup pembelian bahan baku seperti biji kopi, susu, gula, sirup, dan bahan kemasan, serta untuk membayar biaya operasional gerai, termasuk sewa dan utilitas seperti listrik, air, dan internet.
FORE menunjuk PT Mandiri Sekuritas dan PT Henan Putihrai Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek untuk IPO ini.
Dari sisi kinerja, perusahaan menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Selama sembilan bulan pertama 2024, FORE mencatat penjualan sebesar Rp727 miliar, melonjak 135,27% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp309 miliar. Melihat tren tersebut, manajemen menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 40% hingga 50% pada 2025.
Perusahaan juga mendapat dukungan dari investor besar. Willson Cuaca, salah satu pendiri dan mitra pengelola East Ventures, tercatat sebagai pemilik manfaat akhir (ultimate beneficial owner) dari Fore Kopi.
Dengan strategi ekspansi yang agresif namun terukur serta diversifikasi lini usaha, Fore Kopi menempatkan diri sebagai pemain yang serius di industri makanan dan minuman Indonesia, sekaligus menarik perhatian pasar modal menjelang peluncuran perdananya di bursa.
Bagikan
Korporasi
8 jam yang lalu