logo
Ikuti Kami di:

4 Emiten Danantara: BMRI, BBRI, BBNI, dan TLKM Terbanyak Dijual Asing Pekan Lalu

4 Emiten Danantara: BMRI, BBRI, BBNI, dan TLKM Terbanyak Dijual Asing Pekan Lalu
Ilustrasi Danantara.
Ananda Astri Dianka24 Maret, 2025 08:00 WIB

JAKARTA - Pada penutupan perdagangan Jumat (21/3), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan signifikan sebesar 1,93% atau 123,49 poin, berakhir di level 6.258,17. Penurunan ini mengakhiri tren penguatan IHSG yang sempat terjadi selama dua hari berturut-turut sebelumnya.

Sepanjang sesi perdagangan tersebut, IHSG bergerak di zona merah dengan rentang pergerakan antara level terendah 6.218 dan tertinggi 6.426. Secara mingguan, IHSG tercatat anjlok 3,95%.

Volume transaksi saham mencapai 21,66 miliar lembar dengan nilai total Rp21,69 triliun. Dari total saham yang diperdagangkan, 476 saham mengalami penurunan harga, 135 saham menguat, dan 187 saham stagnan.

Investor asing mencatatkan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp2,35 triliun di seluruh pasar pada hari tersebut. Secara akumulatif, net sell asing selama sepekan terakhir mencapai Rp6,55 triliun. Saham-saham berkapitalisasi besar, terutama di sektor perbankan, menjadi target utama aksi jual asing.

Di antara 10 saham saham yang paling banyak dijual asing, terdapat empat emiten BUMN yang tergabung dalam superholding Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Berikut adalah 10 saham dengan net sell terbesar oleh investor asing dalam sepekan terakhir:

NoSahamNet Sell Asing (Rp)
1PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)3,25 triliun
2PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)1,28 triliun
3PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)938,82 miliar
4PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)880,64 miliar
5PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO)208,01 miliar
6PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)141,65 miliar
7PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)125,37 miliar
8PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)87,05 miliar
9PT Vale Indonesia Tbk (INCO)84,74 miliar
10PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)83,66 miliar

Proyeksi IHSG Hari Ini

Para analis memperkirakan IHSG akan bergerak dalam fase konsolidasi pada perdagangan hari ini. Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, memproyeksikan IHSG akan bergerak dalam rentang support di level 6.200, pivot di 6.250, dan resistance di 6.300. Secara teknikal, terdapat pelebaran negative slope pada indikator MACD, sementara Stochastic RSI berada pada area pivot. 

Analis lainnya, Alrich, memprediksi IHSG akan bergerak fluktuatif dalam rentang 6.100–6.370. Pergerakan ini dipengaruhi oleh aksi ambil untung serta sentimen pasar terhadap data ekonomi global dan kebijakan The Fed menjelang libur panjang. 

Sementara itu, analis RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi, menilai kekhawatiran terhadap resesi di Amerika Serikat menjadi faktor utama yang menekan IHSG. Kondisi ini berdampak pada penurunan harga komoditas dan koreksi saham-saham konglomerat. Ia memproyeksikan IHSG akan bergerak di kisaran 6.150–6.300, dengan sektor industri dan manufaktur menjadi rekomendasi investasi di tengah ketidakpastian pasar.

Secara keseluruhan, IHSG diperkirakan akan bergerak dalam rentang 6.200–6.300 pada perdagangan hari ini, dengan kecenderungan konsolidasi menjelang libur panjang dan rilis data ekonomi utama dari Amerika Serikat, Eropa, dan Asia. 

Investor disarankan untuk mencermati perkembangan data ekonomi global serta aksi jual investor asing yang masih besar, terutama menjelang libur panjang Lebaran. 

Selain itu, investor juga menanti pengumuman pengurus Danantara yang akan diumumkan pada Senin 24 Maret 2025.